01 Jan 2015 09:00 WIB
Apa Itu Keguguran ?
Keguguran atau abortus merupakan keluarnya janin atau bagian janin secara spontan, tanpa provokasi, sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Sebagian besar keguguran terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan. Kasus keguguran lebih jarang terjadi setelah kehamilan berusia di atas 20 minggu.
Penyebab Keguguran
Tidak semua penyebab keguguran dapat diketahui. Sebagian besar keguguran yang terjadi pada trimester pertama (3 bulan pertama) kehamilan disebabkan oleh kelainan kromosom pada bayi. Kromosom merupakan suatu struktur di dalam sel-sel tubuh yang membawa berbagai gen. Gen merupakan penentu beberapa hal berikut ini seperti jenis kelamin, warna rambut dan mata, dan golongan darah. Sebagian besar kelainan kromosom terjadi secara kebetulan dan tidak berhubungan dengan status kesehatan anda atau pasangan anda.
Beberapa hal lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran adalah:
Infeksi
Paparan terhadap lingkungan atau zat berbahaya seperti radiasi tinggi atau zat beracun lainnya
Gangguan hormon
Kelainan rahim
Leher rahim yang tidak kompeten, di mana leher rahim melebar dan membuka terlalu cepat, di tengah waktu kehamilan tanpa adanya tanda-tanda persalinan
Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, atau penggunaan obat-obatan terlarang
Gangguan sistem imunitas, seperi pada penyakit lupus
Penyakit ginjal berat
Kelainan jantung kongenital
Diabetes yang tidak terkontrol
Gangguan kelenjar tiroid
Radiasi
Obat-obatan tertentu
Malnutrisi berat
Selain itu, resiko keguguran semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia anda. Berdasarkan suatu penelitian, wanita berusia 20 tahun memiliki resiko keguguran sebanyak 12-15%, sedangkan wanita berusia 40 tahun memiliki resiko keguguran sebanyak 25%. Keguguran yang disebabkan oleh kelainan kromosom meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia anda. Akan tetapi, stress, kegiatan fisik tertentu, maupun aktivitas seksual belum terbukti dapat menyebabkan terjadinya keguguran.
Gejala Keguguran
Berbagai gejala yang dapat ditemukan saat anda mengalami keguguran adalah:
Keluarnya darah dari kemaluan dari ringan sampai berat
Nyeri perut hebat
Kram perut
Demam
Badan terasa lemah
Nyeri punggung atau pinggang
Jika anda mengalami gejala di atas, segera hubungi dokter anda untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan secepatnya.
Apakah Saya Keguguran ?
Perdarahan dan rasa tidak nyaman di perut merupakan gejala umum keguguran. Jika anda mengalami perdarahan, demam, menggigil, atau nyeri perut, segera hubungi dokter anda.
Dokter akan melakukan pemeriksaan vagina dan USG perut untuk memastikan apakah anda benar-benar mengalami keguguran.
Pengobatan yang Dapat Dilakukan
Jika keguguran terjadi secara menyeluruh (seluruh janin dan plasenta telah keluar) dan rahim kosong, maka tidak diperlukan penanangan selanjutnya. Akan tetapi, bila rahim belum kosong dan masih terdapat bagian janin atau plasenta di dalam rahim maka diperlukan tindakan kuretase untuk mengeluarkan seluruh bagian janin dan plasenta dari dalam rahim.
Jika anda mengalami beberapa gejala keguguran, akan tetapi belum ada bagian janin yang keluar dari dalam rahim, maka dianjurkan untuk tirah baring sealam beberapa hari di rumah sakit. Pengukuran kadar HCG di dalam darah diperlukan untuk menentukan progresifitas keguguran yang terjadi.
Bila anda mengalami keguguran lebih dari dua kali berturut-turut, maka dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan darah, genetika, dan berbagai pemeriksaan lainnya untuk mencari penyebab keguguran.
Hamil Kembali Setelah Keguguran
Anda dapat kembali hamil setelah mengalami keguguran. Keguguran bukan berarti anda tidak subur. Bila anda mengalami keguguran lebih dari dua kali secara berturut-turut, hubungi dokter anda untuk mencari penyebabnya. Dokter biasanya menyarankan agar anda menunggu 1-3 bulan sebelum kembali hamil.
Pencegahan Keguguran
Keguguran biasanya tidak dapat dicegah dan sering terjadi bila kehamilan tidak normal (kelainan kromosom). Jika keguguran disebabkan oleh suatu hal tertentu, maka pengobatan terhadap hal tersebut dapat mencegah terjadinya keguguran pada kehamilan selanjutnya. Memperbaiki status kesehatan ibu juga dapat mencegah terjadinya keguguran pada kehamilan berikutnya.
Sumber: webmd