18 Sep 2015 18:00 WIB
Kurangi Efek Radiasi Ponsel Dengan Tips Berikut Ini!
Benarkah radiasi dari telepon genggam yang Anda gunakan setiap hari berbahaya bagi otak Anda? Hingga saat ini para ahli masih berdebat mengenai jawaban dari pertanyaan di atas. Radiasi telepon genggam diduga dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan kesehatan; mulai dari nyeri kepala, kemandulan, hingga kanker.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang benar-benar dapat menguatkan pernyataan di atas. Radiasi telepon genggam sendiri sebenarnya merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang sangat kuat, yang diduga dapat menyebabkan terganggunya fungsi berbagai sel dan sistem saraf pada tubuh manusia.
Untuk menghindari berbagai bahaya yang mungkin ditimbulkan dari radiasi telepon genggam Anda, di bawah ini Anda dapat melihat beberapa tips yang dapat membantu mengurangi paparan radiasi dari telepon genggam Anda tersebut.
Gunakan Pengeras Suara
Tahukah Anda bahwa dari seluruh radiasi gelombang yang dipancarkan oleh telepon genggam, sekitar 97-99% di antaranya akan diserap masuk ke dalam otak, terutama ke bagian otak yang berdekatan dengan tempat Anda menggunakan telepon genggam Anda?
Lobus temporal merupakan bagian otak yang menerima paling banyak radiasi telepon genggam. Bagian otak yang satu ini berfungsi untuk mengatur pendengaran, memproses suara, membentuk ingatan jangka panjang, berbicara, dan melihat.
Untuk mengurangi efek radiasi pada otak Anda, maka dianjurkan agar saat Anda menelepon seseorang atau menerima telepon dari orang lain, gunakanlah pengeras suara. Bila tidak memungkinkan, Anda dapat menggunakan headphone atau earphone (headphone atau earphone tanpa kabel lebih baik karena telepon genggam tidak harus diletakkan di kantong celana yang tetap berdekatan pada tubuh).
Gunakan telepon di Ruangan Terbuka
Karena radiasi telepon genggam akan menjadi lebih tinggi di ruangan tertutup maka dianjurkan agar Anda lebih sering bertelepon di ruangan terbuka.
Jangan Terlalu Dekat, Terlalu Lama, Terlalu Sering
Saat Anda meletakkan telepon genggam Anda, pastikan Anda tidak meletakkannya terlalu dekat dengan Anda karena radiasi yang Anda terima akan semakin tinggi. Selain itu, jangan gunakan telepon genggam Anda terlalu sering, terutama bila Anda sedang hamil.
Pesan Singkat Lebih Baik Daripada Telepon
Saat Anda ingin menghubungi seseorang, bila memungkinkan, gunakanlah pesan singkat daripada meneleponnya secara langsung untuk mengurangi efek radiasi ke otak Anda. Hal ini dikarenakan efek radiasi telepon genggam ke otak manusia ternyata dapat memicu timbulnya berbagai gangguan pada otak atau organ lain di kepala.
Menurut berbagai penelitian, radiasi telepon genggam dapat meningkatkan resiko terjadinya berbagai gangguan di bawah ini, yaitu:
Kanker otak. Resiko terjadinya glioma dan neuroma akustik akan meningkat 50-90%
Tumor kelenjar air liur. Sebuah penelitian di Israel menemukan bahwa orang yang sering menggunakan telepon genggam memiliki resiko tumor kelenjar air liur yang lebih tinggi yaitu hingga 50-60%
Gangguan perilaku. Sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark menemukan bahwa anak-anak yang sering menggunakan telepon genggam memiliki resiko lebih tinggi (hingga 80%) untuk menderita gangguan emosional dan perilaku hiperaktif. Keadaan ini terutama terjadi pada anak-anak yang ibunya sering menggunakan telepon genggam saat hamil
Migrain dan vertigo. Menurut sebuah penelitian yang juga dilakukan di Denmark, orang dewasa yang sering menggunakan telepon genggam lebih sering (10-20%) menderita migrain dan vertigo dibandingkan dengan orang yang lebih jarang menggunakan telepon genggamnya
Gunakan Hanya Bila Sinyal Baik
Saat sinyal telepon kurang baik, maka telepon genggam Anda pun akan mengeluarkan “tenaga” ekstra untuk mendapatkan sinyal. Hal ini berarti akan lebih banyak radiasi yang akan dipancarkan ke dalam tubuh Anda.
Oleh karena itu, bila sinyal telepon genggam Anda sedang kurang baik, tunggulah sebentar hingga sinyalnya membaik sebelum menelepon atau menggunakan telepon genggam Anda.
Baca Juga: Dampak Telepon Genggam Pada Otak Anak-anak
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang .
Sumber: bodyecology