30 Oct 2017 11:00 WIB
Reaksi Kulit Terhadap Produk Kecantikan
Semua orang menggunakan produk kecantikan mulai dari sampo, make-up, cologne. Dengan menggunakan produk kecantikan tersebut membuat orang-orang makin percaya diri. Namun produk kecantikan ini juga dapat membuat kulit Anda teriritasi atau mengalami reaksi alergi. Dalam suatu penelitian dari FDA, ditemukan sampai dengan 25% orang mengatakan mereka memiliki reaksi kulit untuk setidaknya terhadap satu produk kecantikan.
Reaksi kulit yang terjadi mulai dari ruam-ruam saja atau menimbulkan reaksi seluruh tubuh.
Gejala yang timbul pada kulit bisa cepat atau setelah bertahun-tahun setelah menggunakan suatu produk tertentu.
Ada dua jenis reaksi kulit terhadap produk kecantikan. Satu, yang disebut dermatitis kontak iritan, terjadi ketika sesuatu benar-benar merusak kulit Anda. Kulit Anda terasa terbakar, terasa menyengat, gatal, atau timbul warna merah di daerah Anda oleskan produk tersebut. Kulit Anda mungkin melepuh terutama jika Anda menggaruk. Jenis lain melibatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Ini disebut dermatitis kontak alergi dan menimbulkan gejala seperti kemerahan, bengkak, gatal, dan gatal-gatal. Kulit Anda berwarna merah dan lecet. Anda mengalami reaksi alergi pada setiap bagian tubuh Anda, paling sering terjadi pada wajah, bibir, mata, telinga, dan leher. Anda dapat mengalami kedua reaksi kulit tersebut secara terpisah, atau dapat mengalami keduanya. Rata-rata produk kecantikan mengandung wewangian dan pengawet. Hal ini yang akan menimbulkan reaksi alergi. Untuk itu pastikan untuk memilih produk bertanda "bebas wewangian" atau "tanpa parfum" Hampir semua produk yang mengandung air harus memiliki beberapa pengawet. Pengawet yang paling sering digunakan adalah paraben, imidazolidinyl urea, quaternium-15, DMDM hydantoin, phenoxyethanol, methylchloroisothiazolinone, dan formaldehid. Semua bahan tersebut dapat membuat reaksi alergi terhadap kulit. Perhatikan produk kecantikan yang Anda gunakan
Produk kecantikan yang paling mungkin menyebabkan reaksi terhadap kulit seperti sabun mandi, deterjen, deodoran, make-up untuk mata, pelembab, sampo, bibir merah, cat kuku (terutama yang mengandung formaldehida), dan lem kuku yang mengandung methcrylate. Pewarna rambut juga dapat menyebabkan reaksi kulit, terutama yang mengandung p-phenylenediamine serta amonium persulfat digunakan untuk membuat rambut berkilau.
Produk kecantikan yang mengandung asam alpha-hydroxy dapat menyebabkan masalah bagi beberapa orang, seperti kemerahan, bengkak, lecet, dan gatal-gatal - terutama dengan produk yang mengandung AHA lebih dari 10%.
Krim dan serum anti kerut yang mengandung retin-A juga dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan pada beberapa orang.
Banyak orang memiliki "sensitivitas terhadap tabir surya." Bagi mereka, dapat mengalami reaksi dermatitis hampir terhadap semua produk tabir surya. Apabila Anda mengalami hal seperti ini segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan produk perlindungan terhadap tabir surya yang terbaik untuk Anda.
Penanganan terhadap reaksi alergi terhadap kulit
Yang paling penting adalah segera hentikan menggunakan produk yang menimbulkan reaksi alergi. Anda dapat mengoleskan krim hidrokortison yang membantu meringankan peradangan. Jangan oleskan krim hidrokortison untuk wajah Anda tanpa pemeriksaan terlebih dahulu dengan dokter Anda, karena dapat menyebabkan bintik-bintik di wajah Anda. Pada beberapa kasus mungkin Anda memerlukan krim untuk menangani reaksi alergi yang Anda alami dari dokter spesialis kulit.
Sumber: webmd