27 Nov 2017 18:00 WIB
10 Permasalah Keuangan yang Bisa Hancurkan Rumah Tangga Anda
Saat Anda dan pasangan jatuh cinta pertama kali, pikiran Anda pasti dipenuhi oleh pasangan Anda. Masalah keuangan seringkali menjadi masalah terakhir yang Anda pikirkan karena Anda dan pasangan terlalu sibuk merencakan kehidupan masa depan bersama.
Akan tetapi, setelah proses pernikahan selesai, kenyataan pun mulai meresapi piikiran Anda. Anda mulai menyadari betapa banyaknya tagihan yang harus dibayar dan kebutuhan hidup sehari-hari yang harus dibeli.
Setelah menikah, uang dapat menjadi prioritas utama dalam kehidupan Anda dan pasangan, di mana uang memang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghidupi keluarga Anda. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda dan pasangan untuk mendiskusikan masalah keuangan ini bersama-sama. Bila tidak ditangani dengan baik, masalah keuangan yang semula kecil ini dapat menjadi semakin besar, yang membuat pernikahan Anda berakhir.
Masalah keuangan merupakan salah satu cara tercepat untuk menghancurkan pernikahan dan hubungan asmara yang paling baik sekalipun. Sebuah penelitian di Amerika menemukan bahwa pasangan yang berdebat mengenai uang memiliki resiko bercerai yang lebih tinggi.
Jadi, bila Anda ingin agar pernikahan Anda langgeng, Anda perlu mengetahui bagaimana caranya mengatasi berbagai permasalahan keuangan yang sering muncul setelah menikah. Di bawah ini Anda dapat melihat 10 masalah keuangan yang perlu diwaspadai karena dapat menghancurkan pernikahan Anda dan pasangan.
Pasangan Anda Tidak Dapat Mencari Nafkah Dengan Baik
Anda memang mencintai pasangan Anda, akan tetapi perasaan cinta ini dapat dengan cepat hilang saat Anda dan pasangan dihadapkan pada masalah keuangan. Hal ini terutama diperparah bila pasangan tidak memiliki pekerjaan, hanya bekerja serabutan, atau hanya memiliki gaji yang kecil.
Sesekali, Anda mungkin akan berusaha menutupi pengeluaran keluarga dengan gaji Anda, akan tetapi hal ini tidak boleh terus berlangsung. Pasangan Anda harus berusaha untuk mencari nafkah agar dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Jangan terus "memanjakan" pasangan Anda dengan mengatakan tidak apa-apa dan terus membantunya membayar tagihan.
Pasangan Anda Terlalu Boros
Salah satu cara untuk mencegah pasangan Anda menghabiskan seluruh uang Anda adalah dengan memiliki rekening bank sendiri. Jangan biarkan uang Anda tetap berada pada rekening gabungan dengan pasangan bila ia tidak dapat menahan diri untuk berbelanja.
Anda Menikah Dengan Seseorang yang Matre
Bila pasangan Anda tidak hanya boros, tetapi ternyata juga matre, maka Anda sedang dalam masalah besar. Bila Anda menyadari bahwa pasangan Anda hanya menikahi Anda karena harta Anda, maka hal ini dapat merupakan tanda bahwa pernikahan Anda dan pasangan tidak akan bertahan lama. Pasangan tipe ini biasanya sudah akan menunjukkan "belangnya" pada masa awal berpacaran. Akan tetapi, bila si dia cukup ahli, maka si dia mungkin dapat "menipu" Anda hingga selesai berbulan madu.
Pasangan Anda Berbohong Mengenai Berapa Jumlah Pengeluarannya
Saat pasangan Anda mengalami kesulitan keuangan, si dia mungkin akan berusaha untuk menyembunyikan pengeluarannya atau bahkan berbohong mengenai harga barang yang dibelinya. Hal ini seringkali menjadi penyebab terjadinya perceraian.
Pasangan Anda Tidak Mau Bekerja
Tidak dapat bekerja sangat berbeda dengan tidak mau bekerja. Bila pasangan Anda merasa trauma, Anda mungkin dapat memberinya waktu beberapa hari. Akan tetapi, bila si dia tetap saja tidak berusaha mencari pekerjaan setelah beberapa bulan atau tahun, maka sudah saatnya Anda bertindak tegas. Bila si dia tidak juga mau berubah dan berusaha mencari pekerjaan, maka keputusan berada di tangan Anda apakah masih ingin hidup bersamanya atau tidak.
Pasangan Anda Memiliki Hutang yang Cukup Banyak
Memiliki hutang yang cukup besar dapat membuat Anda dan pasangan tidak dapat membeli rumah atau mobil. Kurangnya rasa tanggung jawab dalam hal keuangan ini dapat memicu terjadinya pertengkaran dan permasalahan dalam pernikahan Anda dan pasangan.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Mengalami Kesulitan Keuangan
Pasangan Anda Memiliki Anggota Keluarga yang Terus Saja "Menguras" Uangnya
Memang merupakan hal baik bila pasangan Anda ingin membantu anggota keluarganya yang sedang kesusahan. Akan tetapi, berbeda halnya bila "bantuan" ini justru mengganggu keadaan keuangan keluarga Anda. Jika Anda tidak dapat memaksa pasangan Anda untuk berhenti memberikan uang pada keluarganya, mintalah ia untuk mengurangi jumlahnya atau nasehatilah ia bahwa tidak baik terus memberikan uang pada seseorang yang tidak berusaha untuk mencari nafkah sendiri.
Pasangan Anda Sama Sekali Tidak Mengerti Bagaimana Caranya Mengatur Keuangan
Kecuali pasangan Anda merupakan sarjana keuangan, maka sebagian besar orang pasti tidak pernah mendapatkan pendidikan keuangan secara formal. Akan tetapi, sebagian besar orang pasti tahu dasar-dasarnya. Jika pasangan Anda benar-benar "buta" mengenai hal keuangan, ada baiknya bila Anda membantunya mengurus pengeluaran keluarga atau bila si dia setuju, Anda boleh mengambil alih pengaturan keuangan keluarga.
Baik Anda Maupun Pasangan Tidak Tahu Kemana Saja Uang Dihabiskan
Kadangkala, Anda tidak menyadari kemana saja uang yang Anda hasilkan menghilang, akan tetapi jika Anda dan pasangan tidak tahu kemana saja uang yang didapatkan selama ini, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk berdiskusi. Buatlah suatu anggaran pendapatan dan pengeluaran setiap bulan atau setiap tahunnya.
Pasangan Anda Iri Dengan Kesuksesan Keuangan dan Karir Anda
Anda seharusnya dapat berbagi sukacita dan kesuksesan Anda pada pasangan. Akan tetapi, kadangkala pasangan dapat merasa rendah diri dan insecure karena penghasilan atau karir Anda lebih baik darinya. Jika Anda mengalami hal ini, ada baiknya bila Anda mengingatkan kembali pasangan Anda bahwa Anda dan pasangan adalah sebuah tim, yang akan tetap menghargai satu sama lain, tidak peduli penghasilan dan karir yang telah dicapainya.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: cheatsheet