06 Mar 2020 08:00 WIB
Kadar Gula Darah Selalu Tinggi? Apa Saja Resikonya?
Hiperglikemia merupakan suatu keadaan di mana kadar gula darah di dalam tubuh Anda terlalu tinggi. Gula yang terdapat di dalam darah diperoleh dari makanan yang Anda makan dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh Anda.
Hiperglikemia merupakan keadaan yang biasa ditemukan pada seorang penderita diabetes yang mengalami gangguan produksi hormon insulin, yang berperan penting dalam proses penggunaan gula oleh berbagai organ tubuh. Memiliki kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan kesehatan.
Beberapa gejala hiperglikemia yang dapat ditemukan adalah penurunan berat badan, sering merasa haus, nyeri kepala, gangguan penglihatan, kesulitan berkonsentrasi, merasa sangat lelah, dan sering buang air kecil. Selain itu, kadar gula darah sewaktu yang lebih tinggi dari 200 mg/dL juga merupakan gejala hiperglikemia.
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Penyebab tersering dari hiperglikemia adalah ketidakpatuhan pengobatan insulin atau obat anti diabetika oral. Penyebab lainnya adalah stress, penurunan aktivitas fisik, sakit, melakukan aktivitas fisik berat, infeksi, mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat atau kalori.
Di bawah ini terdapat beberapa hal yang dapat terjadi bila kadar gula darah Anda terus tinggi dalam waktu yang lama.
Hiperglikemia Berkepanjangan
Orang yang mengalami gangguan hiperglikemia berkepanjangan beresiko mengalami gangguan proses penyembuhan luka, infeksi kulit, dan gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit kronik.
Selain itu, seorang wanita yang mengalami hiperglikemia dalam waktu lama juga beresiko untuk menderita infeksi vagina, sedangkan para pria, hiperglikemia berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.
Beberapa gangguan lain yang mungkin terjadi akibat hiperglikemia berkepanjangan adalah kerusakan saraf, perubahan status mental, gelisah, kelumpuhan, penurunan ketajaman penglihatan, gangguan sirkulasi darah pada kaki, dan rambut rontok.
Sindrom Hiperosmolar Diabetikum
Sindrom hyperosmolar diabetikum dapat terjadi pada seorang penderita diabetes tipe 2 saat kadar gula darah mereka mencapai lebih dari 600 mg/dL dalam waktu yang lama. Tingginya kadar gula darah membuat darah menjadi kental seperti sirup dan menyebabkan peningkatan kadar gula yang ditemukan pada air kemih. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah air kemih yang dikeluarkan yang dapat berakibat pada terjadinya dehidrasi dan penurunan kesadaran.
Koma Diabetikum
Resiko lainnya dari hiperglikemia adalah terjadinya koma diabetikum. Keadaan ini terjadi bila hiperglikemia telah berlangsung dalam waktu lama tanpa pengobatan apapun atau bila kadar gula darah terlalu tinggi hingga dapat membahayakan jiwa.
Akan tetapi, koma diabetikum juga dapat terjadi pada orang yang mengalami hipoglikemia, suatu keadaan di mana kadar gula darah terlalu rendah. Beberapa gejala koma diabetikum adalah sesak napas, peningkatan rasa haus, mulut kering, sering buang air kecil, dan mual. Koma diabetikum dapat berakibat fatal.
Sumber: ehow