27 Oct 2018 11:00 WIB
Sudahkah Sobat Mengenali Jenis-Jenis Diabetes ?
Halo Sahabat, tahukah kalian apa itu Diabetes, yuk kita pelajari.
Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang dikenal dengan sebutan umum yaitu penyakit kencing manis atau penyakit peningkatan gula darah yang disebabkan oleh gangguan pada kinerja insulin.
Sedang insulin (hormon polipeptida) adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh Pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia, untuk mengatur metabolisme karbohidrat dalam tubuh secara teratur.
Jadi ketika seseorang terserang diabetes mellitus, ia tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi pada tubuh, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Pada dasarnya semua jenis diabetes mellitus memiliki kesamaan. Biasanya, tubuh anda memecah gula dan karbohidrat yang anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa. Glukosa mengisi sel-sel dalam tubuh anda. Tetapi sel membutuhkan insulin, hormon, dalam aliran darah anda untuk mengambil glukosa dan menggunakannya untuk energi. Sedangkan diabetes mellitus, membuat tubuh anda tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkannya, bisa juga kombinasi keduanya.
Karena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, sel-sel itu menumpuk di dalam darah anda. Sehingga Kadar glukosa darah menjadi tinggi dan dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, atau sistem saraf anda. Itu sebabnya jika diabetes tidak ditangani pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf terutama saraf kaki.
Sekarang mari kita selidiki lebih dalam jenis-jenis Diabetes:
Pertama Diabetes tipe 1 atau disebut juga diabetes yang bergantung pada insulin (IDDM) insulin dependent diabetes mellitus .Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur, namun mayoritas pasien diabetes tipe satu adalah anak-anak . Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun. Ini disebabkan oleh tubuh yang menyerang pankreasnya sendiri dengan antibodi.
Seseorang yang terkena diabetes tipe 1, pankreasnya rusak dan tidak dapat menghasilkan insulin. Jenis diabetes ini mungkin disebabkan oleh predisposisi genetic (faktor keturunan). Penderita diabetes tipe 1, mengalami beberapa kerusakan pada pembuluh darah kecil seperti di mata yang disebut (retinopati diabetik), saraf (neuropati diabetes), dan ginjal (nefropati diabetik). Bahkan yang lebih serius adalah peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Perawatan untuk diabetes tipe 1 melibatkan pengambilan insulin, yang perlu disuntikkan melalui kulit ke dalam jaringan lemak di bawah. Metode menyuntikkan insulin meliputi beberapa hal, yaitu :
1.Suntikan
2.Pena insulin yang menggunakan kartrid yang diisi sebelumnya dan jarum halus
3.Jet injector yang menggunakan udara bertekanan tinggi untuk mengirim semprotan insulin melalui kulit
4.Pompa insulin yang mengeluarkan insulin melalui selang fleksibel ke kateter di bawah kulit perut
Memiliki diabetes tipe 1 memang membutuhkan perubahan gaya hidup yang signifikan seperti,
Sering menguji kadar gula darah Anda secara efektif, terutama saat banyak makan atau saat setelah suntikan insulin, maka itu perlu memilih makanan dengan cermat dan tepat serta diimbangi dengan olah raga yang rutin.
Penderita diabetes tipe 1 dapat menjalani kehidupan yang panjang dan aktif jika mereka memonitor glukosa mereka dengan hati-hati, menjalani gaya hidup yang sehat, dan mematuhi rencana perawatan.
Kedua, Diabetes tipe 2, ini adalah bentuk diabetes yang paling umum, terhitung 95% kasus diabetes terdapat pada orang dewasa. Biasanya ini terdapat pada orang-orang yang kelebihan berat badan, karena kegemukan bisa menyebabkan resistensi pada insulin.
Pada diabetes tipe 2, pankreas harus bekerja sangat keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Walau pada akhirnya, tetap saja insulin yang dihasilkan tidak cukup untuk menjaga kadar gula dalam tubuh tetap normal. Hal ini terutama terjadi di bagian lemak, hati, dan sel-sel otot
Diabetes tipe 2 sering merupakan bentuk diabetes yang lebih ringan daripada tipe 1. Namun demikian, diabetes tipe 2 masih dapat menyebabkan penyakit komplikasi, terutama menyerang pembuluh darah terkecil di tubuh yang menyebabkan gagal ginjal, rusak saraf, dan mata, juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sayangnya tidak ada obat untuk diabetes. Tetapi Diabetes tipe 2 dapat dikontrol dengan menjaga berat badan tetap normal, olahraga rutin, menjaga pola makan yang sehat, dan mengkonsumsi obat diabetes secara teratur.
Yang terakhir adalah Diabetes Melitus Gestational (DMG), yaitu diabetes yang hanya terjadi pada masa kehamilan. Ini sering didiagnosis pada kehamilan tengah atau akhir. Karena kadar gula darah yang tinggi pada ibu disirkulasikan melalui plasenta ke bayi, diabetes gestasional harus dikontrol untuk melindungi pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam janin.
Diabetes Gestational biasanya sembuh sendiri setelah kehamilan, kecuali jika si ibu memang ada riwayat Diabetes tipe 1 atau tipe 2. Memiliki diabetes gestasional menempatkan ibu pada risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari, maupun menimbulkan risiko terhadap perkembangan janin dan risiko kesehatan bayi yang baru lahir di kemudian hari. Resiko pada bayi adalah mengalami kenaikan berat badan abnormal sebelum kelahiran, organ pernapasan pun bermasalah saat lahir, mengalami penyakit kuning, bahkan cacat ataupun meninggal. Risiko untuk ibu termasuk membutuhkan operasi caesar karena bayi terlalu besar, serta kerusakan pada jantung, ginjal, saraf, dan mata. Disarankan
Menjalani perawatan rutin semasa kehamilan dan konsultasi dengan dokter kesehatan Anda memang diperlukan namun juga perlu diseimbangkan dengan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan rendah kalori, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, Anda pun dianjurkan untuk mengonsumsi camilan yang bernutrisi dan memiliki nilai gizi yang cukup untuk ibu hamil, perhatikan juga porsi saat Anda makan. Olah raga ringan seperti senam hamil, jalan kaki, naik sepeda, ataupun berenang dan mengontrol kenaikan berat badan semasa kehamilan.
Dan tahukan anda berdasarkan Data International Diabetes Federation (IDF) , jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia. Dan Menurut data pada tahun 2015 dari Perkumpulan Endokrinologi (PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Indonesia disebut-sebut telah bergeser naik dari peringkat 7 menjadi peringkat ke 4 teratas, di tahun 2016 pun Indonesia masih berada di urutan ke 4 negara pengidap diabetes tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organisation) memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia akan terus melonjak, dari semula 8,4juta orang di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3juta orang di tahun 2030.
Secara garis besar itulah penjelasan tentang 3 jenis penyakit kronis diabetes mellitus, semoga masyarakat Indonesia makin menyadari betapa bahayanya penyakit Diabetes yang hari demi hari makin bertambah jumlah penderitanya dan mulai menjalani pola hidup sehat dari sekarang.
Sumber : www.webmd.com