26 Jan 2020 16:00 WIB
Berbagai Penyebab dan Pemicu Terjadinya Serangan Asma
Asma merupakan suatu inflamasi atau peradangan kronik pada saluran pernapasan. Penyebab asma dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Akan tetapi, satu hal yang pasti adalah asma terjadi apabila saluran pernapasan yang memang sudah meradang dan sensitif pada penderita asma terpapar oleh suatu bahan pemicu, maka dapat menyebabkan saluran napas tersebut meradang, menyempit, dan dipenuhi oleh lendir sehingga terjadilah serangan asma.
Pada saat serangan asma, maka terjadi beberapa hal di bawah ini, yaitu:
Spasme otot di sekitar saluran napas
Peradangan dan pembengkakan dinding saluran napas
Produksi lendir berlebihan yang juga menyebabkan penyempitan saluran napas
Berbagai hal di atas menyebabkan peningkatan resistensi dan bertambah sulitnya kerja pernapasan sehingga menyebabkan sesak napas, batuk, dan mengi (suara napas berbunyi ngik-ngik). Batuk pada asma terjadi akibat iritasi saluran napas dan usaha tubuh untuk mengeluarkan kelebihan lendir di dalam saluran napas.
Salah satu cara pencegahan serangan asma yang terbaik adalah dengan menghindari paparan terhadap alergen (bila asma disebabkan oleh reaksi alergi) atau makanan atau keadaan tertentu yang memicu terjadinya serangan asma.
1. Alergi
Alergi merupakan penyebab tersering asma. Sekitar 80% penderita asma memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu, seperti rumput, serbuk sari, lumut, bulu binatang, debu tungau, dan kecoa.
Berdasarkan suatu penelitian, anak-anak yang lebih sering terpapar oleh kecoa di rumahnya memiliki resiko asma yang empat kali lebih tinggi daripada anak-anak yang jarang terpapar oleh kecoa. Terjadinya serangan asma setelah paparan debu biasanya disebabkan oleh alergi terhadap debu tungau.
2. Makanan
Alergi makanan dapat menyebabkan suatu reaksi alergi ringan hingga berat bahkan mengancam nyawa. Beberapa jenis makanan yang seringkali menyebabkan timbulnya reaksi alergi adalah:
Telur
Susu sapi
Kacang
Kedelai
Gandum
Ikan
Udang dan kerang-kerangan lainnya
Sayur dan buah-buahan
Pengawet makanan juga dapat memicu terjadinya serangan asma.
3. Olahraga
Olahraga berat dapat menyebabkan penyempitan saluran napas pada sekitar 80% penderita asma. Pada beberapa orang, olahraga merupakan pemicu utama terjadinya serangan asma. Bila anda mempunyai asma akibat olahraga, maka anda akan merasa sesak napas, dada terasa berat, batuk, dan kesulitan bernapas dalam waktu 5-8 menit pertama sejak olahraga dimulai. Gejala ini biasanya akan mereda dalam waktu 20-30 menit setelah olahraga dimulai, akan tetapi sekitar 50% penderita akan kembali mengalami serangan asma 6-10 jam kemudian. Untuk mencegah serangan asma, mulailah berolahraga dengan melakukan pemanasan ringan kemudian tingkatkan secara perlahan.
4. Asam Lambung
Refluks gastroesofageal (GERD) merupakan suatu penyakit yang juga sering memicu terjadinya serangan asma. Keadaan ini sering terjadi di malam hari saat penderitanya berbaring. Pada keadaan normal, sebuah katup di antara lambung dan kerongkongan mencegah naiknya asam lambung ke dalam kerongkongan. Akan tetapi, pada GERD katup ini tidak dapat berfungsi dengan normal dan menyebabkan naiknya asam lambung ke dalam kerongkongan. Hal ini dapat memicu terjadinya iritasi dan peradangan pada saluran napas dan memicu terjadinya serangan asma.
Anda diduga menderita asma akibat GERD bila anda menderita asma pada usia dewasa, tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki riwayat asma, tidak ada riwayat alergi atau bronkitis, asma yang sulit dikendalikan, atau timbulnya batuk saat berbaring.
5. Merokok
Merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya asma. Bila anda menderita asma dan merokok, maka hal ini dapat memperburuk batuk dan mengi yang terjadi saat serangan asma. Wanita yang merokok saat hamil dapat meningkatkan resiko terjadinya mengi pada bayinya. Selain itu, ibu hamil yang merokok juga dapat mengganggu fungsi paru-paru bayinya. Berhenti merokok merupakan salah satu langkah pencegahan terbaik bila anda menderita asma.
6. Sinusitis dan Infeksi Saluran Napas Atas Lainnya
Sinusitis merupakan peradangan pada saluran lendir sinus. Hal ini menyebabkan produksi lendir yang berlebihan di dalam sinus. Saat sinus meradang, maka saluran napas juga ikut meradang dan menyebabkan timbulnya gejala asma. Pencegahan dan pengobatan yang tepat pada infeksi sinus dapat mencegah dan mengatasi serangan asma akibat infeksi ini.
Selain itu, flu dan bronkitis juga dapat memicu terjadinya serangan asma. Penyebabnya dapat bakteri atau virus dan merupakan salah satu penyebab asma tersering pada anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun. Peningkatan sensitivitas saluran napas atas yang membuat saluran napas lebih mudah menyempit dapat berlangsung selama 2 bulan setelah infeksi saluran napas atas.
7. Obat-obatan
Sebagian besar penderita asma memiliki alergi terhadap aspirin dan juga obat-obatan lainnya. Obat-obatan lainnya adalah obat anti inflamasi seperti ibuprofen, naproxen, dan beta blocker. Bila anda memiliki alergi terhadap obat apapun, beritahu dokter anda setiap kali anda berobat.
8. Penyebab Lainnya
Iritan
Berbagai iritan yang dapat memicu terjadinya serangan asma adalah asap rokok, asap perapian, asap pembakaran sampah atau kayu, bau-bauan kuat seperti parfum atau zat pembersih lantai. Selain itu, polusi udara lainnya dan debu atau uap pabrik juga dapat memicu terjadinya serangan asma.
Cuaca
Udara dingin, perubahan suhu, dan perubahan kelembaban udara juga dapat menyebabkan terjadinya serangan asma.
Emosi
Stress, cemas, sedih, berteriak, marah, atau tertawa terbahak-bahak juga dapat memicu terjadinya serangan asma.
Sumber: webmd