Dengan memiliki gaya hidup sehat, banyak orang mengira bahwa mereka akan terbebas dari gangguan jantung, diabetes, dan bahkan beberapa jenis kanker. Akan tetapi tahukah Anda bahwa tidak semua penyakit memiliki gejala yang jelas sehingga mudah terdeteksi? Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa jenis penyakit yang sulit diketahui karena seringkali tidak bergejala hingga penyakit memasuki tahap akhir.
Kanker Usus Besar
Kanker usus besar bermula dari usus besar dan biasanya dimulai sebagai suatu benjolan kecil non kanker yang disebut dengan polip. Polip ini kemudian akan bertumbuh menjadi semakin besar dan berubah menjadi kanker walaupun tidak menunjukkan gejala apapun pada awalnya. Saat kanker sudah melewati tahap awalnya, penderita biasanya baru mulai mengalami gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit, adanya darah di dalam tinja, kram perut, perut kembung, penurunan berat badan, dan rasa amat lelah.
Karena kanker usus besar tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, maka pemeriksaan kesehatan secara teratur sangatlah penting. Dengan demikian, dokter dapat menemukan polip sedini mungkin, sebelum polip ini berubah menjadi kanker.
Penyakit Huntington
Penyakit Huntington merupakan suatu kelainan genetik, yang biasanya tidak diketahui hingga penderita dewasa. Yang paling menakutkan dari penyakit ini adalah penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Penyakit Huntington memang jarang tetapi sangat fatal. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada otak. Gejala biasanya mulai muncul saat penderita berusia antara 30-50 tahun. Gejalanya dikatakan mirip dengan seseorang yang menderita ALS, Parkinson, dan Alzheimer. Hal terpenting yang perlu Anda ketahui adalah bahwa penyakit ini diturunkan.
Glaukoma
Glaukoma merupakan penyebab kedua kebutaan di Amerika Serikat. Glaukoma biasanya tidak menunjukkan gejala apapun atau hanya menunjukkan sedikit gejala. Glaukoma akan merusak saraf optikus yang berfungsi untuk membawa informasi dari mata ke otak. Penderita biasanya mengalami peningkatan tekanan di dalam mata. Saat penyakit sudah memasuki tahap lanjut, maka dapat terjadi gangguan penglihatan perifer atau kebutaan total.
Jenis glaukoma yang paling sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka. Jenis glaukoma yang satu ini biasanya akan menyebabkan penurunan penglihatan perifer secara bertahap.
Klamidia
Klamidia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang memiliki sedikit gejala. Infeksi ini biasanya akan menyebabkan kerusakan permanen pada saluran telur seorang wanita, yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan atau peningkatan resiko terjadinya kehamilan ektopik. Infeksi ini dapat mengenai serviks, uretra, vagina, rektum, atau tenggorokan. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat proses persalinan.
Dapat ditemukan beberapa gejala beberapa minggu setelah penderita terinfeksi. Akan tetapi, pada sebagian besar kasus penyakit ini tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gejala yang mungkin ditemukan adalah keputihan abnormal, nyeri pinggul, keinginan mendesak untuk buang air kecil, dan adanya darah di dalam air kemih. Penyakit ini terutama mengenai orang yang sudah aktif secara seksual.
Thrombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT)
DVT merupakan bekuan darah yang terbentuk di pembuluh vena dalam tubuh dan mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Sebagian besar DVT terjadi pada kaki bagian bawah (betis) atau paha, yang kemudian menyebabkan pembengkakan pada vena dan berbagai gejala lain.
Jika bekuan darah pecah, maka bekuan-bekuan darah kecil ini dapat mengikuti aliran darah dan masuk ke dalam paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen di dalam darah, kerusakan paru-paru berat, atau kematian.
Duduk dalam waktu lama, mengkonsumsi obat tertentu, dan menderita penyakit tertentu dapat meningkatkan resiko terjadinya DVT. Gejala yang biasa ditemukan adalah kulit teraba hangat dan nyeri serta kulit tampak kemerahan dan membengkak. Akan tetapi, gejala ini biasanya hanya muncul pada sebagian penderita.
Baca juga: Ini Dia 5 Penyakit yang Sering Salah Didiagnosa
Gonorea
Gonorea juga merupakan salah satu penyakit menular seksual, yang jarang menimbulkan gejala. Penyakit ini dapat mengenai pria dan wanita. Bila wanita hamil terinfeksi gonorea, maka ia dapat menularkannya pada bayi di dalam kandungannya. Seperti halnya semua penyakit menular seksual lainnya, penggunaan kondom biasanya dapat membantu menurunkan resiko.
Beberapa gejala gonorea yang dapat ditemukan pada pria adalah rasa panas seperti terbakar saat buang air kecil, keluar cairan abnormal dari penis, dan buah zakar terasa nyeri serta membengkak. Pada wanita, gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri saat buang air kecil dan perdarahan di antara masa menstruasi.
Diabetes
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi sejak penderita lahir karena pada diabetes tipe 1, tubuh penderita tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali. Sementara itu, diabetes tipe 2 biasanya terjadi saat penderita sudah dewasa. Hal ini biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang aktif dan berat badan berlebih sehingga tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin yang ada dengan baik.
Jika anggota keluarga Anda ada yang menderita diabetes, maka Anda perlu menjaga pola hidup dan pola makan Anda dengan lebih baik karena resiko Anda untuk menderita diabetes akan meningkat.
Beberapa gejala diabetes yang sering ditemukan adalah rasa haus terus-menerus, sering buang air kecil, selalu merasa lapar tetapi berat badan menurun, merasa lelah, dan pandangan kabur.
Hepatitis C
Virus hepatitis C akan menyerang hati dan gejala yang terjadi dapat ringan atau berat, tergantung pada seberapa lama penyakit dibiarkan tanpa pengobatan. Hepatitis C paling sering ditularkan melalui penggunaan alat suntik bersama pada orang yang menggunakan obat-obatan terlarang atau melalui kontak seksual.
Infeksi kronik virus hepatitis C dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi seperti sirosis hati dan kanker hati.
Osteoporosis
Osteoporosis atau pengeroposan tulang akan membuat kepadatan tulang menurun, yang membuat tulang menjadi lebih lemah dan mudah patah. Beberapa penderita bahkan mengalami pemendekan tinggi badan dan perubahan postur tubuh (membungkuk) bila mengenai tulang belakangnya.
Osteoporosis biasanya tidak menunjukkan gejala. Sebagian besar penderita baru mengetahui mereka mengalami osteoporosis setelah mengalami patah tulang atau mengalami perubahan postur tubuh. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D untuk mencegah terjadinya osteoporosis.
Penyakit Seliak
Penyakit seliak merupakan suatu penyakit autoimun, di mana usus halus penderita akan mengalami kerusakan bila penderita mengkonsumsi gluten, suatu protein yang ditemukan di dalam gandum dan barley. Hingga saat ini belum ada pengobatan lain bagi penyakit seliak selain menghindari gluten.
Gejala gangguan pencernaan lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Orang dewasa yang mengalami penyakit seliak biasanya akan mengalami berbagai gejala seperti kekurangan zat besi, merasa amat lelah, nyeri sendi, depresi, migrain, dan kekurangan berbagai vitamin.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: cheatsheet