Sebuah penelitian baru di Italia menemukan bahwa rendahnya kadar vitamin D pada seorang pria dapat meningkatkan resiko terjadinya disfungsi ereksi.
Pada penelitian ini, para peneliti mengamati 143 orang pria yang menderita disfungsi ereksi pada berbagai tingkat keparahan. Para peneliti kemudian menemukan bahwa hampir setengah dari para pria ini mengalami kekurangan vitamin D dan hanya 1 di antara 5 orang pria yang memiliki kadar nutrisi yang optimal.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa para pria yang mengalami disfungsi ereksi berat memiliki kadar vitamin D yang 24% lebih rendah dibandingkan dengan pria yang menderita disfungsi ereksi yang lebih ringan.
Kekurangan vitamin D dapat memicu produksi radikal bebas yang disebut dengan ion superoksida. Radikal bebas ini dapat menurunkan kadar nitrit oksida, suatu molekul yang berfungsi untuk membantu pembuluh darah Anda menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian, hal ini tentu saja akan membuat Mr.P seorang pria sulit mencapai ereksi (disfungsi ereksi).
Nitrit oksida merupakan suatu molekul yang dapat membuat pembuluh darah menjadi rileks, yang berarti juga membantu memperlancar aliran darah dan menyebabkan terjadinya ereksi.
Kekurangan nitrit oksida membuat pembuluh darah seseorang sulit menjadi rileks, sehingga ereksi pun sulit dicapai.
Oleh karena itu, bagi para pria yang memiliki kadar vitamin D yang rendah di dalam tubuhnya, para peneliti menganjurkan agar para pria tersebut mengkonsumsi suplemen vitamin D hingga kadar vitamin D di dalam tubuhnya mencapai 30 ng/mL atau lebih.
Hingga saat ini, para peneliti masih meneliti mengenai apakah konsumsi suplemen vitamin D dapat membantu mencegah atau memperlambat terjadinya disfungsi ereksi pada pria yang belum pernah mengalami disfungsi ereksi sebelumnya.
Baca juga: Tips Untuk Mencegah Timbulnya Bau Tidak Sedap Pada Penis
Sumber: womenshealthmag