Dalam 10 tahun terakhir, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian mengenai apa efek jangka panjang olahraga berat terhadap jantung anda.
Sebuah penelitian menemukan bahwa para pelari maraton memiliki resiko fibrosis otot jantung, suatu keadaan di mana terbentuk jaringan parut pada otot jantung yang dapat membuat otot jantung tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya; yang lebih tinggi daripada orang yang jarang berolahraga.
Sebuah penelitian lainnya di Amerika menemukan bahwa pria yang berolahraga dan bermaraton selama 25 tahun berturut-turut lebih sering mengalami pembentukan plak lemak di dalam dinding pembuluh darah, yang dapat menyebabkan terjadinya aritmia (gangguan irama jantung) dan berbagai gangguan pompa jantung lainnya.
Sebuah penelitian lainnya menemukan bahwa orang yang suka bersepeda pun memiliki resiko takikardi ventrikular, yaitu suatu gangguan pada irama jantung normal yang menyebabkan peningkatan denyut jantung; yang 5 kali lebih tinggi daripada orang yang tidak berolahraga.
Saat seseorang berolahraga terlalu banyak, maka dapat terjadi pembesaran jantung dan perubahan ruang atrium jantung. Oleh karena itu, rekaman irama jantung (EKG) seorang atlet dapat menunjukkan irama jantung abnormal.
Akan tetapi, hal ini bukan berarti anda pasti mengalami serangan jantung saat olahraga berat. Anda tentunya tidak dapat banyak berolahraga bila keadaan kesehatan anda tidak begitu baik. Para ahli masih belum menemukan bukti kuat bahwa banyak berolahraga baik bagi kesehatan anda; akan tetapi mereka juga belum menemukan bahwa banyak berolahraga buruk bagi kesehatan anda. Untuk itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Anda perlu mengkhawatirkan keadaan jantung anda saat anda merasakan suatu hal yang berbeda, seperti anda merasa tidak bertenaga secara tiba-tiba dan tidak lagi dapat berolahraga atau bila anda pingsan saat berolahraga. Segera hubungi dokter anda bila anda mengalami beberapa hal tersebut.
Sumber: details