Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularannya terutama terjadi melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat proses persalinan, yang menyebabkan terjadinya sifilis kongenital. Tanda-tanda sifilis tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama. Sifilis berkembang secara bertahap dan gejalanya bervariasi dalam setiap tahap.
Sifilis Primer
Tanda-tanda sifilis primer adalah adanya luka terbuka yang disebut juga dengan chancre (shang-kur). Luka muncul di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh. Pada kebanyakan orang yang terinfeksi sifilis, chancre hanya muncul satu, sedangkan pada beberapa orang akan muncul banyak luka. Luka ini biasanya berkembang sekitar 3 minggu setelah terinfeksi. Banyak orang yang memiliki sifilis tidak memperdulikan luka yang muncul karena biasanya tidak terasa sakit atau tersembunyi di dalam vagina atau anus. Chancre akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6 minggu .
Sifilis Sekunder
Dalam beberapa minggu setelah penyembuhan chancre, bercak kemerahan pada kulit pun mulai terbentuk. Bercak kemerahan ini pada awalnya hanya akan muncul pada 1 tempat, tetapi pada akhirnya akan menyebar ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke telapak tangan dan kaki.
Bercak kemerahan ini biasanya tidak gatal dan dapat juga disertai oleh luka seperti kutil di daerah mulut atau pada kemaluan. Beberapa orang juga akan mengalami nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala sifilis ini biasanya juga akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu tetapi dapat pula kambuh kembali dalam waktu 1 tahun.
Sifilis Laten
Jika gejala sifilis sekunder tidak diobati, penyakit akan berkembang ke fase laten (tersembunyi). Dalam tahap ini tidak akan ada gejala yang muncul. Tahap laten bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Gejala sifilis ini mungkin tidak akan terjadi kembali, tetapi kemungkinan besar dapat berkembang ke tahap tersier.
Sifilis Tersier
Sekitar 15-30% orang yang terinfeksi sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan, akan mengalami komplikasi sifilis bertahun-tahun kemudian, yang dikenal sebagai sifilis tersier. Pada tahap akhir ini, penyakit dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.
Sifilis Kongenital
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita sifilis dapat terinfeksi sifilis saat masih berada di dalam kandungan atau pada saat proses persalinan. Kebanyakan bayi yang menderita sifilis kongential tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala awal yang mungkin ditemukan hanyalah berupa bercak-bercak kemerahan pada telapak tangan dan telapak kaki bayi. Beberapa gejala sifilis lainnya yang mungkin muncul kemudian adalah tuli, cacat gigi, dan cacat hidung.
Baca Juga: Penyebab, Fase, dan Pengobatan Sifilis
Sumber: infoseks