Dalam beberapa tahun belakangan, telah banyak pemberitaan mengenai kemungkinan adanya alat kontrasepsi bagi pria. Pada bulan April 2013, sebuah penelitian menemukan beberapa pilihan alat kontrasepsi bagi pria, termasuk pil KB yang akan melepaskan sejumlah hormon sintetik untuk menghentikan produksi sperma dan vaksin non hormonal yang akan membuat tubuh seorang pria menghasilkan suatu antibodi yang dapat menghentikan produksi sperma.
Pada sebuah penelitian lainnya di bulan Desember 2013, para peneliti menemukan bahwa menghambat transportasi sperma dan bukannya menghentikan produksi sperma secara menyeluruh telah dapat mencegah terjadinya kehamilan, yang mungkin akan menjadi dasar dari pembuatan alat kontrasepsi bagi pria.
Sebuah perusahaan non profit di Amerika yang bergerak di bidang kesehatan, Persemus Foundation, menyatakan bahwa mereka mungkin akan segera memasarkan Vasalgel, sebuah alat kontrasepsi bagi pria yang bekerja dengan menghambat transportasi sperma, di tahun 2017.
Vasalgel bukanlah suatu pil hormonal atau pil KB seperti yang biasa dikonsumsi oleh para wanita. Vasalgel memiliki cara kerja yang hampir sama dengan vasektomi, yaitu dengan cara menyuntikkan sebuah polimer hidrogel ke dalam vas deferens (suatu saluran yang harus dilewati oleh sperma sebelum dapat keluar saat ejakulasi) seorang pria, untuk menghambat transportasi sperma secara menyeluruh.
Perbedaan vasalgel dengan vasektomi adalah prosedur ini tidak membuat seorang pria tidak lagi dapat memiliki anak seumur hidupnya seperti halnya vasektomi. Vasalgel telah terbukti bersifat reversible saat dilakukan pada hewan percobaan.
Akan tetapi, para peneliti masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, yaitu percobaan pada manusia untuk memastikan keefektivan produk ini pada manusia. Para peneliti berencana akan melakukan percobaan pada manusia di tahun 2015 atau 2016.
Sumber: womenshealthmag