Anda mungkin sudah mengetahui bahwa seorang wanita akan mengalami menopause saat mereka berusia 50 tahun atau lebih. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa para pria ternyata juga dapat mengalami menopause?
Menopause pada pria atau yang biasa dikenal dengan nama andropause, yang terjadi akibat penurunan kadar hormon testosteron. Andropause biasanya mulai terjadi pada saat pria berusia 45-50 tahun. Namun, berbeda dengan wanita, penurunan kadar hormon testosteron ini hanya menyebabkan perubahan kecil pada fungsi testis (buah zakar), di mana sperma akan tetap dihasilkan. Perubahan lebih besar biasanya baru terjadi saat seorang pria berusia lebih dari 70 tahun.
Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah Anda sudah mengalami andropause atau belum? Diagnosa andropause biasanya ditegakkan berdasarkan pada gejala dan hasil pemeriksaan kadar hormon testosterone.
Untuk mengatasi andropause, sama seperti wanita, biasanya perlu dilakukan terapi sulih hormon. Sekarang ini sudah terdapat 3 pilihan terapi seperti di bawah ini.
Baca juga: Menopause Pada Pria
Gel Testosteron
Gel testosteron memang mudah digunakan, tetapi ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Anda harus mengoleskan gel testosteron ini setiap pagi pada bahu atau lengan atas. Anda tidak boleh mandi atau berenang selama 5 jam setelah pengolesan gel agar gel dapat terserap.
Selain itu, jangan biarkan orang lain menyentuh gel testosteron pada kulit Anda. Jika seorang wanita atau anak-anak menyentuh gel ini, maka mereka dapat mengalami efek samping seperti pertumbuhan rambut tubuh baru pada wanita dan anak akan menjadi lebih agresif.
Jangan merokok atau berada di dekat api saat mengoleskan gel testosteron karena gel ini dapat terbakar. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air bersih setelah mengoleskan gel dan tutup bahu atau lengan atas Anda dengan menggunakan pakaian berlengan pendek.
Pil Testosteron
Pil testosteron harus dikonsumsi 2-3 kali setiap hari bersamaan dengan makanan yang sedikit berminyak untuk memaksimalkan penyerapannya. Penggunaan pil testosteron dalam jangka panjang akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah dan resiko terjadinya gangguan jantung serta hati. Oleh karena itu, terapi ini biasanya hanya boleh digunakan dalam jangka pendek.
Suntikan Testosteron
Suntikan testosteron merupakan terapi yang paling nyaman, tetapi Anda mungkin akan merasa nyeri pada bekas tempat suntikan. Untuk terapi suntikan, Anda hanya perlu menerima 1 suntikan testosteron setiap 3 bulan.
Efek Samping Pengobatan
Terapi sulih hormon ini dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti timbulnya bercak merah, gatal, atau iritasi pada kulit di bekas suntikan. Efek jangka panjangnya masih belum diketahui.
Terapi sulih hormon tidak dianjurkan untuk pria yang menderita kanker prostat dan pembesaran prostat jinak karena dapat mempercepat pertumbuhan jaringan prostat.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: healthxchange