Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak Anda terganggu, menyebabkan sel-sel otak Anda kekurangan oksigen yang diperlukan dan nutrisi untuk berfungsi. Stroke adalah penyebab utama kecacatan dan kesakitan.
Kondisi serangan serangan stroke juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan penanganan yang cepat yaitu waktu tiga jam pertama. Semakin lama penanganan yang didapat oleh pasien maka nantinya proses pemulihan menjadi lebih sulit.
Untuk Anda yang bukan tim medis maka akan sulit untuk mengetahui apakah seseorang mengalami stroke atau tidak. Untuk membantu mencegah kerusakan tubuh dari seseorang yang mengalami stroke semakin parah, maka Anda bisa membantunya dengan mengindentifikasi apakah dia terkena stroke atau tidak.
Berikut adalah yang dapat Anda lakukan bila Anda menemui orang yang kemungkinan mengalami stroke:
1. Memahami perbedaan antara stroke dan mini-stroke
Pertama Anda harus memahami terlebih dahulu mengenai jenis stroke. Ada dua jenis utama dari stroke:
Stroke hemoragik lebih jarang dibanding stroke iskemik, karena hanya sekitar 20% kasus stroke hemoragik. Kedua jenis stroke ini cukup serius dan dapat mengancam kehidupan jika tidak dilakukan penanganan sesegera mungkin.
Selain kedua jenis stroke tersebut, yaitu Mini-stroke. Disebut juga serangan iskemik transient/ Transient Ischemic Attack (TIA), terjadi ketika otak Anda mendapatkan darah yang kurang dari normal.
Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga satu hari. Banyak orang yang mengalami mini stroke tapi tidak menyadarinya. Mini-stroke dapat menjadi tanda peringatan awal dari stroke. Jika seseorang mengalami mini-stroke, mereka harus mendapatkan perhatian medis segera.
2. Carilah dua atau lebih gejala stroke
Kebanyakan orang yang menderita stroke akan menunjukkan dua atau lebih gejala yang paling umum dari stroke, seperti:
3. Melakukan tes F.A.S.T.
Untuk mengenali apakah seseorang mengalami stroke maka Anda harus melakukan tes cepat yaitu tes F.A.S.T.;
Saat Anda bertemu dengan pasien seperti diatas, maka Anda usahakan untuk segera membawanya ke rumah sakit maka Anda bisa menghubungi keluarga pasien bila Anda bukan keluarga dekatnya. Usahakan untuk tidak panik, Anda bisa membantu dengan membuka pakaian agar pasien bisa bernapas dengan lebih lega.
Baca juga: Tips Gaya Hidup Sehat Pencegah Stroke
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter Kami di fitur Tanya dokter sekarang
Sumber: wikihow