Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi saat telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya pada saluran telur (tuba falopii). Kehamilan ektopik dapat terjadi pada 1 dari 90 kehamilan.
Sel telur yang telah dibuahi ini tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya bila berada di luar rahim. Selain itu, pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi pada saluran telur dapat merusak saluran telur tersebut dan berbagai jaringan di sekitarnya.
Kehamilan ektopik dapat menyebabkan terjadinya keguguran dan membahayakan jiwa wanita hamil tersebut (akibat perdarahan hebat). Kehamilan ektopik biasanya baru diketahui setelah kehamilan berusia antara 5-14 minggu.
Penyebab
Jika salah satu saluran telur mengalami kerusakan, maka hal ini dapat menyebabkan sel telur yang telah dibuahi tidak dapat masuk ke dalam rahim dan membuatnya menempel di dalam saluran telur tersebut atau di tempat lainnya.
Faktor Resiko
Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik adalah:
• Penggunaan IUD (spiral), suatu alat kontrasepsi, pada saat pembuahan berlangsung
• Pernah menderita penyakit peradangan (inflamasi) panggul
• Pernah menderita penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonorea
• Memiliki kelainan bentuk saluran telur sejak lahir (kongenital)
• Pernah melakukan tindakan pembedahan panggul. Jaringan parut akibat tindakan pembedahan membuat sel telur tidak dapat keluar dari saluran telur menuju ke rahim
• Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
• Ketidakberhasilan tindakan ligasi tuba (kontrasepsi permanen)
• Efek samping penggunaan obat-obat penambah kesuburan
• Kehamilan yang terjadi dengan bantuan fertilisasi in vitro (bayi tabung)
Gejala
Beberapa gejala yang sering ditemukan pada kehamilan ektopik adalah:
• Keluarnya darah (sedikit) dari vagina
• Mual dan muntah
• Nyeri perut bagian bawah, seringkali pada salah satu sisi perut
• Nyeri perut hebat dan tajam
• Kram perut
• Diare
• Pusing atau badan terasa lemah
• Nyeri pada ujung bahu, leher, atau rektum (bagian usus besar yang berhubungan dengan anus)
Jika saluran telur robek, maka nyeri perut dan perdarahan yang terjadi dapat sangat berat hingga membuat penderita pingsan. Kadangkala, keadaan ini dapat berlangsung sangat cepat dan fatal.
Segera hubungi dokter anda bila anda mengalami berbagai gejala di atas atau mengalami kecelakaan. Memperoleh tindakan pengobatan secepatnya dapat mengurangi resiko perdarahan hebat dan membantu mempertahankan kesuburan anda.
Apakah Saya Mengalami Kehamilan Ektopik?
Untuk menentukan diagnosa kehamilan ektopik, dokter harus melakukan beberapa pemeriksaan lainnya selain menanyakan gejala yang anda alami. Berbagai pemeriksaan tersebut adalah pemeriksaan air kemih (tes kehamilan), pemeriksaan panggul, pemeriksaan darah, dan USG abdomen (perut) untuk melihat kondisi rahim dan saluran telur.
Baca juga: Tanda Bahaya Saat Kehamilan
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter Kami di fitur Tanya dokter sekarang
Sumber: webmd