Hormon testosteron memang bukan satu-satunya yang mempengaruhi libido dan kemampuan berhubungan seksual. Akan tetapi, kadar testosteron yang rendah dapat mengurangi kemampuan anda untuk mendapatkan seks yang memuaskan. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan penurunan libido dan disfungsi ereksi.
Testosteron dan Libido
Para ahli masih tidak dapat menemukan hubungan pasti antara kadar hormon testosteron dengan libido. Penurunan libido biasanya terjadi seiring dengan semakin bertambahnya usia. Selain kadar hormon testosteron, libido juga dipengaruhi oleh berbagai hal lainnya, seperti stress, waktu tidur, dan seks itu sendiri.
Gejala penurunan atau rendahnya testosteron tidak selalu berhubungan dengan libido atau gairah seksual anda. Pada beberapa pria, kadar testosteron yang rendah tetap tidak mempengaruhi gairah seksual mereka, sebaliknya beberapa pria dengan kadar testosteron normal justru mengalami penurunan libido. Akan tetapi, bila kadar testosteron terlalu rendah, setiap pria pasti merasakan penurunan libido.
Selain rendahnya kadar testosteron, terdapat beberapa hal lainnya yang juga menyebabkan penurunan libido, yaitu:
Testosteron dan Disfungsi Ereksi
Rendahnya kadar testosteron bukanlah penyebab utama disfungsi ereksi, walaupun terdapat sebagian kecil pria yang mengalaminya. Disfungsi ereksi adalah suatu keadaan di mana ereksi tidak dapat terbentuk atau tidak dapat bertahan cukup lama untuk melakukan penetrasi atau berhubungan seksual.
Gangguan ereksi biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu suatu keadaan di mana terjadi pengerasan dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah dan berakibat pada gangguan aliran darah.
Jika pembuluh darah kecil yang membawa darah ke penis mengalami kerusakan, maka darah tidak dapat lagi mengalir ke dalam penis. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Berbagai penyebab aterosklerosis yang sering ditemukan adalah diabetes, tekanan darah tinggi, dan tingginya kadar kolesterol.
Rendahnya kolesterol dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi pada pria yang juga menderita aterosklerosis pada pembuluh darah penis atau bahkan memperburuk gangguan ereksi yang telah terjadi.
Penurunan kadar testosteron juga sering ditemukan pada beberapa penyakit lainnya, seperti sindrom metabolik, obesitas, disfungsi endothelial, dan diabetes.
Terapi pengganti hormon testosterone dapat memperbaiki libido dan kepuasan dalam berhubungan seksual pada banyak pria. Akan tetapi, efek samping penggunaan jangka panjang terapi pengganti hormon ini belum diketahui. Dianjurkan agar anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anda sebelum melakukan pengobatan ini.
Sumber: webmd