Setiap anak atau bayi pasti pernah mengalami muntah. Muntah pada anak atau bayi seringkali membuat orang tua nya menjadi cemas.
Secara umum, muntah bersinonim dengan vomit, vomiting, vomitus, dan emesis.
Muntah adalah pengeluaran yang cepat dari isi lambung melalui mulut akibat kontraksi otot-otot perut yang kuat.
Sesungguhnya muntah adalah hal yang cukup normal dan tidak perlu di khawatirkan bila terjadi hanya satu hari serta tidak ada gejala lain serta si bayi atau anak tidak dehidrasi.
Muntah yang perlu di khawatirkan adalah :
1. Muntah yang sering dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.
2. Muntah Darah dan berlendir, Muntah berwarna hijau.
3. Muntah yang terjadi berulangkali dalam jangka waktu lebih dari 2 hari.
4. Muntah yang di sertai nyeri perut, anak tidak mau minum, dan tidak membaik setelah diobati.
Cara mengatasi Bayi atau Anak yang muntah :
1. Penolong tetap tenang dan tidak panik.
2. Ketika di tempat tidur, posisikan tubuh Bayi/Anak miring, untuk mencegah si Anak agar tidak tersedak.
3. Bila anak/bayi muntah dalam posisi duduk/ berdiri, segera tundukan kepala si anak dan biarkan si anak menuntaskan muntahnya.
4. Bersihkan mulut anak dan bagian tubuh yang terkena muntahan dengan handuk yang lembab.
5. Setelah Anak selesai muntah, bantu dia untuk berkumur. Pada bayi yang belum dapat berkumur, orangtua dapat memeberikan beberapa sendok air putih untuk diminum, yang berfungsi membersihkan mulut dan mengurangi rasa asam di mulut.
6. Bayi/Anak yang mengalami muntah harus banyak beristirahat.
7. Jaga anak/bayi jangan sampai kekurangan cairan/dehidrasi. Berikan makan/minum sedikit saja tetapi sering.
8. Bila muntah disebabkan oleh makanan/minuman tertentu karena si bayi/anak alergi, hentikan jenis makanan/minuman tersebut.
9. Terkadang bayi perlu dipuasakan selama muntah maksimum 2 jam.
10. Bila anak/bayi anda muntah yang terlalu sering atau berpotensi menyebabkan dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak terdekat.