Hai guys! Salam sehat dari Dokter.ID untuk para follower di Indonesia. Hari ini kita akan membahas tentang Emphysema. Bagi para perokok berat, siap-siap mendengarkan yah! Karena ini ada hubungannya dengan kalian. Mari kita pelajari bersama.
Apa itu Emphysema? Emphysema (pembengkakan paru-paru) adalah salah satu penyakit yang terdiri dari COPD (penyakit paru obstruktif kronis). Emphysema melibatkan kerusakan bertahap pada jaringan paru-paru, khususnya penipisan dan penghancuran alveoli atau kantung udara.
Mengapa Emphysema bisa terjadi? ada banyak penyebab perkembangan Emphysema. Namun, sebagian besar kasus Emphysema (COPD) di Amerika Serikat dan negara-negara lain disebabkan oleh paparan asap rokok. Meskipun genetika mungkin berperan, peradangan yang dimediasi oleh sel-sel tubuh (neutrofil, makrofag, dan limfosit) biasanya dipicu oleh paparan senyawa inflamasi, banyak di antaranya ditemukan dalam asap tembakau. Respon sistem kekebalan tubuh mengarah pada penghancuran elastin dan elemen struktural lainnya di paru-paru, yang pada akhirnya menghasilkan area di paru-paru yang tidak dapat berfungsi secara normal.
Orang dengan kekurangan alpha-1 antitrypsin memiliki kondisi autosomal yang diwariskan yang menghasilkan peningkatan kerusakan elastin di paru-paru, yang mengakibatkan COPD (emphysema). Ketika iritasi dan zat asing memasuki alveoli, biasanya melalui inhalasi, proses inflamasi dimulai. Pesan kimia dikirim merekrut sel darah putih untuk menghilangkan bahan asing ini. Sel-sel ini melepaskan enzim yang menghancurkan zat ini. Biasanya, enzim-enzim ini, seringkali trypsins (protein desolving enzymes) bekerja untuk menghilangkan bahan ini. Tubuh memiliki enzim anti-trypsin yang menghancurkan trypsin ketika zat asing tidak ada lagi. Dalam kasus defisiensi alfa satu antitripsin genetik, enzim-enzim ini terus bekerja tanpa henti menghancurkan jaringan paru-paru normal yang berdekatan, menghasilkan Emphysema.
Banyak dari mereka yang didiagnosis dengan Emphysema secara bertahap menurunkan berat badan dan kurus. Bagi sebagian orang, Emphysema berkembang lambat, dan bagi yang lain, Emphysema berkembang cepat. Namun, gejala Emphysema serupa dan termasuk:
Merokok adalah faktor risiko terbesar untuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi bronkitis kronis dan Emphysema. Ini meningkatkan risiko kita meningkat dan mati karena COPD. Sekitar 85 hingga 90 persen dari kasus COPD disebabkan oleh merokok. Perokok wanita hampir 13 kali lebih mungkin meninggal akibat COPD dibandingkan wanita yang tidak pernah merokok; pria perokok hampir 12 kali lebih mungkin meninggal akibat COPD dibandingkan pria yang tidak pernah merokok.
Faktor risiko lain untuk COPD termasuk:
Ada tiga jenis Emphysema morfologis; 1) centriacinar, 2) panacinar, dan 3) paraseptal.
Cara Menguji Emphysema ada beberapa cara:
Perawatan Emphysema bisa dimulai dari hal kecil, seperti:
Demikianlah pembahasan kita hari ini tentang Emphysema, pasti bermanfaat bagi kita semua, dan penting sekali punya paru-paru yang sehat, so dimulai dari berhenti merokok yah! Sampai jumpa!.