Menurut sebuah penelitian, memiliki berat badan berlebih dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker usus besar hingga 2 kali lipat, apalagi bila orang tersebut memiliki suatu kelainan gen tertentu. Akan tetapi, para peneliti menemukan bahwa dengan mengkonsumsi aspirin secara teratur, keadaan ini pun dapat diubah.
Para peserta penelitian yang terdiri dari 937 orang penderita sindrom Lynch di 16 negara.
Sindrom Lynch sendiri merupakan suatu kelainan genetika bawaan yang membuat penderitanya memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, kanker lambung, kanker usus halus, kanker hati, kanker kandung empedu, kanker saluran kemih, kanker otak, kanker kulit, kanker indung telur, dan kanker rahim. Sekitar 0% penderita sindrom Lynch akan menderita kanker.
Para peneliti menemukan bahwa para peserta penelitian yang mengkonsumsi 2 tablet aspirin setiap harinya selama 2 tahun memiliki resiko kanker usus besar yang sama dengan orang lain, baik yang memiliki berat badan berlebih atau tidak.
Mengapa demikian? Para ahli menjelaskan bahwa obesitas akan meningkatkan respon peradangan di dalam tubuh (yang merupakan salah satu pemicu terjadinya kanker) dan karena aspirin dapat menekan proses radang di dalam tubuh, maka resiko terjadinya kanker pun akan menurun. Akan tetapi, sebelum Anda mulai mengkonsumsi aspirin setiap hari, dianjurkan agar Anda berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu karena obat ini memiliki efek samping terhadap saluran pencernaan, terutama lambung.
Baca juga: Cegah Kanker Usus Besar Dengan Minuman Nikmat Ini!
Intinya adalah dianjurkan agar setiap orang menjaga berat badannya agar tetap ideal dan berusaha menurunkan berat badannya bila mereka memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
Saat ini, penelitian akan segera memasuki tahap uji klinis, di mana mereka akan mulai menguji coba hal ini pada sekelompok orang yang lebih besar jumlahnya untuk mencari tahu efek dari berbagai dosis aspirin yang berbeda di dalam tubuh manusia.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: newsmax