1. Herpes
Menurut CDC, sekitar 1 di antara 6 orang dewasa di Amerika akan mengalami penyakit menular seksual yang satu ini. Jika Anda memiliki benjolan yang berbentuk seperi jerawat dan terasa sangat nyeri, maka Anda mungkin menderita herpes.
Walaupun hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat mengatasi herpes, akan tetapi dokter Anda dapat memberikan berbagai jenis obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri dan frekuensi kekambuhan.
2. Infeksi Jamur
Walaupun infeksi jamur pada kemaluan biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri, akan tetapi beberapa orang dapat mengartikan rasa gatal dan kering di daerah vagina sebagai nyeri. Hampir sebagian besar orang, terutama wanita akan mengalami infeksi jamur pada kemaluannya di sepanjang hidupnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sehingga Anda dapat memperoleh pengobatan yang tepat.
3. Vagina Kering
Bila Anda mengira kekeringan pada vagina hanya dialami oleh para wanita yang telah memasuki masa menopause, maka perkiraan Anda pun salah. Vagina kering yang dialami oleh para wanita muda dapat disebabkan oleh pil KB yang mengandung kadar estrogen yang rendah. Vagina kering ini dapat membuat hubungan seks terasa tidak nyaman dan bahkan nyeri.
4. Ukuran Penis Pasangan Anda
Apakah Anda hanya merasa nyeri di daerah vagina saat penis pasangan Anda memasuki liang vagina Anda? Hal ini mungkin dikarenakan ukuran penis pasangan Anda yang terlalu besar.
5. Endometriosis atau Radang Panggul Kronik
Jika Anda merasakan nyeri selama penetrasi (masuknya penis ke liang vagina) dan saat menstruasi, maka Anda mungkin mengalami endometriosis (jaringan rahim tumbuh di luar rahim) atau radang panggul kronik (infeksi organ reproduksi wanita).
Gejala lain yang mungkin Anda alami selain nyeri adalah perdarahan berlebihan. Segera hubungi dokter spesialis kandungan Anda untuk memastikan penyebab dari rasa nyeri di vagina Anda.
6. Vulvodinia
Sekitar 9% wanita akan mengalami hal ini. Vulvodinia merupakan suatu keadaan di mana rasa nyeri pada vagina hanya terjadi saat penetrasi atau saat Anda memasukkan tampon ke dalam liang vagina.
Akan tetapi, pada beberapa orang wanita, rasa nyeri dapat timbul secara spontan dan tidak berhubungan dengan seks atau sentuhan pada daerah vagina.
Sumber: womenshealthmag