Sebuah penelitian menemukan bahwa sering mengalami mimpi buruk selama masa kanak-kanak dapat merupakan tanda awal gangguan psikosis (gangguan jiwa) pada saat dewasa.
Penelitian ini menemukan bahwa seorang anak yang berusia di bawah 12 tahun dan sering mengalami mimpi buruk memiliki resiko mengalami gangguan psikosis saat dewasa hingga tiga sekali kali lebih tinggi daripada anak-anak yang jarang bermimpi buruk.
Jika anak tersebut juga mengalami teror malam (ketakutan akibat mimpi buruk yang dialami), seperti halusinasi, gangguan dalam berpikir, atau mengalami delusi (khayalan) maka hal ini dapat meningkatkan resiko gangguan psikosis pada masa dewasa hingga dua kali lipat.
Apa yang Harus Dilakukan?
Mimpi buruk merupakan hal yang sangat sering terjadi pada anak-anak dan cenderung berkurang seiring dengan semakin bertambahnya usia anak anda. Akan tetapi, mimpi buruk yang berlangsung lama atau teror malam yang berlangsung hingga anak memasuki usia dewasa dapat merupakan tanda awal akan adanya gangguan psikosis nantinya. Diagnosa dini dan penanganan secepatnya merupakan salah satu cara untuk mencegah keparahan gangguan ini.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk membantu agar anak anda dapat tidur lebih nyenyak, yaitu:
Sumber: webmd