Seringnya terpapar oleh sinar matahari telah banyak diketahui dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit dan melanoma merupakan yang paling jarang. Akan tetapi, sebuah penelitian baru menemukan bahwa seringnya terpapar sinar matahari sejak usia dini dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit ganas, seperti melanoma.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengalami luka bakar akibat sinar matahari sebanyak 5 kali atau lebih sebelum berusia 20 tahun memiliki resiko melanoma yang lebih tinggi, yaitu hingga 80% dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami luka bakar akibat sinar matahari sejak muda ini.
Penelitian ini berlangsung selama 20 tahun. Pada penelitian ini para peneliti mengamati sekitar 109.000 wanita Kaukasia yang berusia antara 25-42 tahun yang tinggal pada berbagai tempat berbeda di Amerika. Para peneliti kemudian memeriksa beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya kanker kulit seperti paparan sinar matahari dalam waktu lama pada usia dewasa dan ada tidaknya paparan sinar matahari di usia dini.
Para peserta penelitian diminta untuk memberikan berbagai informasi mengenai keadaan kesehatan mereka dan berbagai faktor resiko kanker kulit lainnya sesperti jumlah tahi lalat pada kaki, berapa kali mereka pernah mengalami luka bakar akibat sinar matahari, dan apakah mereka pernah melakukan tanning.
Karena banyak orang mungkin tidak dapat mengingat dengan pasti jumlah paparan sinar matahari yang mereka alami, para peneliti juga menghitung jumlah paparan radiasi sinar UV selama penelitian berlangsung berdasarkan pada berapa lama mereka telah tinggal di suatu daerah tertentu dan perubahan sudut sinar matahari berdasarkan ketinggian tempat tinggal mereka.
Pada akhir masa penelitian, hampir sekitar 7.000 peserta penelitian terdiagnosa menderita jenis kanker kulit yang paling sering yaitu karsinoma sel basal dan sekitar 900 peserta menderita jenis kanker kulit lainnya yaitu karsinoma sel skuamosa. Sekitar 800 peserta menderita jenis kanker kulit terparah yaitu melanoma.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok wanita yang memiliki paparan sinar matahari terbanyak selama masa penelitian setelah mereka dewasa mengalami peningkatan resiko terjadinya kanker kulit jenis karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa sebanyak 2 kali lipat dibandingkan dengan kelompok wanita yang paling jarang terpapar oleh sinar matahari.
Akan tetapi, para peneliti tidak menemukan adanya hubungan antara paparan sinar UV matahari di usia dewasa dengan resiko terjadinya melanoma. Para peneliti justru menemukan bahwa resiko melanoma meningkat pada orang yang sering terpapar oleh sinar matahari sejak usia dini.
Terlepas dari di mana mereka tinggal, para peserta yang mengalami setidaknya 5 luka bakar akibat sinar matahari saat berusia antara 15-20 tahun memiliki resiko melanoma yang lebih tinggi yaitu sebanyak 80% dan 68% untuk karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa para wanita yang memiliki rambut berwarna merah dan memiliki kulit yang sensitif terhadap paparan sinar matahari sejak anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai jenis kanker kulit. Adanya anggota keluarga yang menderita melanoma dan jumlah tahi lalat pada kaki juga memiliki hubungan yang kuat dengan resiko terjadinya melanoma.
Sumber: foxnews