Saat mendengar vonis kanker dari dokter, kebanyakan pasien langsung berpikir tentang kematian. Padahal banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengobati kanker. Untuk mengontrol munculnya kanker, yang menjadi permasalahan utama adalah kurangnya pengetahuan dan deteksi dini yang menyebabkan 70% kanker bisa terjadi. Kanker mulut rahim merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia, dan paling banyak terjadi di negara-negara berkembang.
Tidak seperti jenis kanker yang lain, kanker mulut rahim biasanya bisa dicegah karena sudah diketahui penyebabnya yaitu infeksi dari Human Papilloma Virus (HPV) dan saat ini sudah banyak peralatan dan obat-obatan yang dapat mencegah munculnya kanker ini. Dengan melakukan proses skrening yang baik dan melakukan vaksinasi tidak akan ada wanita yang kehilangan fertilitasnya atau bahkan meninggal karena disebabkan oleh kanker mulut rahim.
Ada suatu studi yang dilakukan di India mengenai tingkat kewaspadaan dan faktor resiko dari kanker mulut rahim diantara orang muda yang berpendidikan yang dilakukan pada tahun 2010. Para peneliti memberikan beberapa pertanyaan kepada para peserta penelitian mengenai kewaspadaan terhadap Human Papilloma Virus (HPV), pengetahuan mengenai faktor resiko dari kanker mulut rahim seperti apakah aktivitas seksual usia muda dapat menyebabkan kanker, kontak seksual dengan banyak pasangan, penggunaan kondom, merokok, konsumsi buah dan sayuran yang rendah dan faktor keturunan.
Hasil studi mengungkapkan, walaupun sebanyak 66% peserta penelitian yang berusia muda dan berpendidikan tersebut pernah mendengar tentang kanker mulut rahim, hanya 15% yang mewaspadai faktor resiko dan pencegahan dari penyakit ini.
Penelitian yang diterbitkan oleh IARC in Asia menunjukkan bahwa ada hubungan dengan tingginya edukasi dengan angka terjadinya kanker mulut rahim. Tes pap smear terbukti merupakan alat deteksi dan pencegahan terbaik di kalangan para remaja perempuan.
Saat ini negara-negara berkembang sangat membutuhkan pengetahuan dasar yang baik mengenai kanker mulut rahim sehingga orang-orang dapat dengan mudah mengenali gejala-gejala dini dari penyakit ini dan juga dapat melakukan tindakan pencegahan maupun tindakan pengobatan apa yang harus dilakukan. Hasil dari penelitian tersebut adalah, "seperti kampanye ‘kebijaksanaan mutiara’ yang dilakukan di Amerika Serikat sebagai tindakan pencegahan kanker mulut rahim, negara-negara berkembang juga harus mengedukasi remaja perempuan dan juga wanita usia matang mengenai faktor resiko, gejala, skrening, pentingnya melakukan pap smear, vaksinasi HPV dan terapi dini untuk kanker."
Sumber: healthmeup