Tentunya anda sering bertanya apakah wanita penderita epilepsi dapat hamil atau apakah mereka dapat tetap mengkonsumsi berbagai obat anti kejang selama kehamilannya atau apakah yang harus dilakukan bila serangan kejang terjadi saat kehamilan. Memang tidak mudah bagi wanita penderita epilepsi untuk hamil. Terdapat beberapa hal yang menjadi penyebabnya, yaitu:
Berbagai hal di atas menyebabkan wanita penderita epilepsi untuk hamil. Bila akhirnya kehamilan terjadi, maka serangan kejang harus dikendalikan dengan baik. Kejang dapat mengganggu perkembangan bayi anda. Saat anda kejang, bayi anda mungkin mengalami kekurangan oksigen, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya keguguran atau kelahiran mati. Wanita penderita epilepsi dianjurkan untuk mengkonsumsi setidaknya 400 mcg asam folat sebelum dan selama hamil.
Obat Anti Kejang yang Dapat Digunakan Selama Kehamilan
Sebagian besar obat anti kejang menyebabkan terjadinya kelainan bawaan pada bayi. Walaupun terdapat beberapa obat yang memiliki resiko yang lebih rendah. Asam valproat dan fenobarbital beresiko tinggi menyebabkan terjadinya spina bifida (kelainan saraf) pada bayi. Sementara, karbamazepin dan lamotrigine mempunyai resiko yang lebih rendah.
Selama kehamilan, terjadi peningkatan metabolisme obat. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya serangan kejang akibat dosis obat yang rendah di dalam darah. Untuk mengatasi hal ini diperlukan dosis obat yang lebih besar, akan tetapi hal ini dapat meningkatkan resiko pada bayi anda. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan ketat oleh dokter anda selama kehamilan.
Penggunaan kombinasi obat anti kejang selama kehamilan dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan pada bayi anda. Oleh karena itu, dokter biasanya hanya menyarankan penggunaan satu macam obat anti kejang. Bila anda mengkonsumsi dua atau lebih obat anti kejang saat ini dan ingin hamil, maka sebaiknya berkonsultasilah dahulu dengan dokter anda mengenai apa yang harus dilakukan. Penurunan atau penggantian obat anti kejang biasanya mulai dilakukan 1 tahun sebelum kehamilan. Penurunan dosis obat dilakukan secara bertahap. Penggantian obat anti kejang pun dilakukan secara bertahap. Jangan coba untuk menghentikan obat-obatan anda atau mengganti obat anda tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anda karena hal ini dapat membahayakan diri anda dan bayi anda.
Pilihan Persalinan
Wanita penderita epilepsi yang akan melahirkan memerlukan pengawasan lebih ketat karena kemungkinan terjadinya kejang selama proses persalinan, akan tetapi hal ini bukan berarti wanita penderita epilepsi tidak dapat melahirkan secara normal.
Jika anda mengalami serangan kejang saat proses persalinan, dokter dapat memberikan obat anti kejang melalui infus. Akan tetapi, obat anti kejang dapat menyebabkan otot-otot rahim berelaksasi. Relaksasi otot rahim dapat menyebabkan terhambatnya proses persalinan. Bila hal ini terjadi maka dokter akan melakukan tindakan bedah Caesar.
Baca juga: Tips Tidur Nyenyak Selama Kehamilan
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter Kami di fitur Tanya dokter sekarang