Yu Yuan, itulah nama gadis kecil berhati malaikat. Gadis kecil yang berasal dari China ini bukanlah gadis kecil pada umumnya, gadis kecil ini menderita suatu penyakit yang mematikan yaitu leukemia ganas. Gadis cantik dengan hati yang lugu dan polos ini hanya sempat hidup di dunia ini selama 8 tahun, namun selama hidupnya ia selalu membantu orang-orang disekitarnya.
Yu yuan tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya, sejak lahir gadis kecil itu hidup bersama seorang ayah yang mengadopsinya. Karena ayah angkatnya merupakan seorang lelaki miskin, Sejak umur lima tahun, Yu Yuan sudah membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, mulai dari memasak nasi, mencuci baju hingga memotong rumput. Ia sadar bahwa ia berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Jika anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, ia hanya memiliki seorang ayah. Untuk itu ia bertekad menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat ayahnya bersedih.
Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Ketika mencuci muka ia menyadari bahwa wajahya sudah berlumuran darah. Tidak ada cara untuk menghentikan pendarahan tersebut, sehingga dengan terpaksa ayahnya membawa Yu Yuan ke puskesmas terdekat untuk diberikan perawatan. Di puskesmas Yu Yuan diberikan suntikan, namun nyatanya suntikan tersebut tidak membuat keadaannya membaik. Bekas suntikan tersebut malah mengeluarkan darah yang sama banyaknya dengan dihidungnya. Dokter yang berada di puskesmas menyarankan kepada ayahnya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena begitu banyaknya antrian. Dengan terpaksa mereka harus menunggu sampai antrian habis. Yu yuan hanya bisa duduk menunggu sambil menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya tersebut terus mengalir dan berceceran dilantai. Melihat keadaannya, ayah Yu Yuan segera mengambilkan sebuah baskom. Namun, tidak sampai sepuluh menit baskom tersebut telah dipenuhi oleh darah.
Pada saat itu ada salah satu dokter yang melihat keadaan Yu Yuan, dengan segera memeriksanya. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan menderita penyakit leukemia ganas. Untuk mengobati penyakit tersebut dibutukan biaya yang tidak sedikit yaitu sebanyak 300.000 $.. Baca Juga: Donorkan Organnya, Liu Jingyao Selamatkan Lima Nyawa
Berbagai cara kemudian dilakukan oleh ayahnya, mulai dari meminjam uang kesana kemari hingga menjual rumahnya. Namun, karena keadaan rumah yang tidak layak, tidak ada satupun orang berminat untuk membeli rumahnya.
Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan ayahnya. Dengan ketegaran hati Yu Yuan kemudian berbicara kepada ayahnya "Ayah aku ingin mati". Dengan pandangan yang kaget ayahnya berkata " kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?". "Aku hanyalah anak pungut, semua orang mengatakan bahwa nyawaku tidak berharga, biarlah aku keluar dari rumah sakit ini".
Kemudian pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili ayahnya yang tidak mengenal huruf untuk mendatangi surat pelepasan perawatan. Gadis yang berumur 8 tahun ini kemudian mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.
Setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sebelumnya tidak pernah memiliki permintaan, pada hari itu memiliki dua permintaan. Ia menginginkan untuk memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan kemudian berkata " Setelah aku mati, jika ayah merindukan aku ayah bisa melihat foto ini".
Pada suatu hari ada seorang wartawan bernama Chuan Yuan yang datang ke rumah sakit dan mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit yang sebelumnya pernah merawat Yu Yuan. Kemudian Chuan Yuan menuliskan sebuah berita disurat kabar yang menceritakan kisah hidup dan penyakit Yu Yuan. Berita tentang anak gadis berumur 8 tahun yang mengatur pemakamannya sendiri ini kemudian menyebar ke seantero negeri. Banyak orang yang tergugah dan kemudian berniat membantu gadis kecil ini. Tanpa waktu yang lama kemudian terkumpul uang sebanyak 560.00 dolar dan biaya operasipun telah tercukupi.
Setelah mengalami berbagai operasi, 26 Agustus akhirnya Yu Yuan dimakamkan. Pada batu nisan Yu Yuan terdapat selembar foto cantik yang sedang tertawa. Kemudian diatas nisannya tersebut dituliskan kata-kata yang pernah ia ucapkan yaitu "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".
Sumber: BBC