Di bawah ini terdapat beberapa hal yang seringkali ditanyaka oleh para wanita, baik yang tidak menderita kanker payudara maupun yang telah menderita kanker payudara. Semoga dengan mengetahui jawaban dari berbagai pertanyaan tersebut dapat membantu Anda.
Apakah Saya Beresiko Menderita Kanker Payudara?
Setiap orang yang memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara sebelum memasuki masa menopause atau memiliki beberapa anggota keluarga yang mengalami kanker payudara memiliki resiko yang tinggi.
Untuk itu, dianjurkan agar Anda mulai melakukan pemeriksaan mammogram saat Anda berusia 30 tahun atau kurang, tergantung pada keadaan Anda. Jika Anda tidak memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara, maka lakukanlah pemeriksaan mammogram saat Anda berusia 40 tahun.
Apakah Mengkonsumsi Pil KB Dapat Meningkatkan Resiko Kanker Payudara?
Hubungan antara kanker payudara dan pil KB tampaknya hanya berupa suatu hubungan yang lemah. Paparan estrogen memang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, akan tetapi pil KB yang sekarang ini banyak dikonsumsi telah mengandung jauh lebih sedikit hormon daripada dulu.
Akan tetapi, belum dilakukan penelitian mengenai efek pil KB pada perempuan yang berusia pertengahan hingga akhir 40 tahun untuk membantu mengatasi berbagai gejala menopause.
Apakah Makanan dan Olahraga Mempengaruhi Resiko Kanker Payudara?
Mengkonsumsi diet sehat dan berolahraga secara teratur tidak serta merta menghilangkan semua resiko kanker payudara Anda. Akan tetapi, berbagai penelitian menunjukkan bahwa keduanya dapat membantu menurunkan resiko kanker payudara dan menurunkan resiko kekambuhan pada wanita yang telah mengalaminya.
Mengkonsumsi minuman beralkohol sebanyak segelas atau lebih setiap harinya telah banyak dihubungkan dengan peningkatan resiko kanker payudara pada semua wanita, baik yang beresiko tinggi maupun tidak.
Apakah Radiasi Sinar X dari Mammogram Dapat Menyebabkan Kanker?
Kemungkinan radiasi sinari X dari mammogram dapat meningkatkan resiko kanker lebih kecil dibandingkan dengan manfaatnya untuk menemukan kanker. Mammogram hanya menggunakan sedikit sekali radiasi sinar X dibandingkan dengan pemeriksaan lain. Bahkan wanita hamil pun dapat melakukan pemeriksaan mammogram jika sangat diperlukan, tetapi tetap dengan menggunakan pelindung radiasi di bagian perut.
Kapan Saya Harus Melakukan Pemeriksaan MRI atau USG?
Dokter Anda mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan MRI atau USG saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau setelah Anda melakukan pemeriksaan mammogram, terutama bila Anda memiliki resiko tinggi kanker payudara.
USG dapat membantu menentukan apakah suatu massa yang ditemukan di dalam tubuh Anda merupakan suatu massa padat, yang membutuhkan tindakan biopsi atau merupakan kista berisi cairan yang tidak berbahaya.
MRI dapat menyingkirkan kemungkinan keganasan dengan menggunakan kontras yang dimasukkan melalui pembuluh darah. Karena pemeriksaan MRI dengan kontras ini dapat menemukan keganasan yang tidak terduga, maka para ahli seringkali menyarankan para wanita yang beresiko tinggi menderita kanker payudara untuk melakukan pemeriksaan MRI dan mammogram setiap tahunnya saat berusia 30 tahun.
Apakah Saya Perlu Melakukan Pemeriksaan Darah Untuk Mendeteksi Gen Kanker Payudara?
Anda tidak perlu melakukan pemeriksaan darah ini kecuali bila Anda memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara. Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan untuk orang yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker payudara sebelum memasuki masa menopause, di mana kanker lebih cepat berkembang daripada kanker payudara yang terjadi paska menopause atau bila memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara dan kanker indung telur.
Apakah Kista Jinak Dapat Berubah Menjadi Keganasan?
Bila benjolan yang Anda miliki benar-benar merupakan kista, maka benjolan ini tidak akan berubah menjadi keganasan. Dokter biasanya akan melakukan tindakan USG untuk memastikan apakah benjolan tersebut benar-benar merupakan kista atau bukan. Bila benjolan yang Anda miliki merupakan kista, maka tidak perlu dilakukan pengobatan, kecuali bila kista tersebut menimbulkan rasa nyeri, yang memerlukan tindakan drainase kista (pengeluaran cairan di dalam kista).
Sumber: realsimple