Berdasarkan sebuah penelitian, pola tidur yang tidak teratur dan kurang tidur dapat mempengaruhi otak anda dan menebus waktu tidur anda yang kurang di akhir minggu pun tidak dapat membantu.
Berdasarkan sebuah penelitian, kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Banyak orang menganggap bahwa tidur siang dan banyak tidur di akhir minggu dapat menebus waktu tidur anda yang kurang di sepanjang minggu, akan tetapi hal ini tidak dapat memperbaiki kembali kerusakan yang telah terjadi di dalam otak anda.
Pada penelitian ini, para peneliti mengamati otak tikus yang memiliki pola tidur dan waktu tidur yang sama dengan para pekerja 24 jam (waktu tidur tidak teratur tergantung pada jam kerja).
Para peneliti kemudian menemukan bahwa tidur pada waktu yang singkat (sebentar) dapat menyebabkan banyak kerusakan pada otak anda. Tikus yang diamati pada penelitian ini mengalami kerusakan otak hingga 25% pada bagian otak yang berfungsi untuk mengatur fungsi kognitif dan kewaspadaan anda.
Para peneliti menduga bahwa saat tikus pada penelitian ini tidur secara tidak teratur, sel-sel otak baru yang terbentuk akan menghasilkan lebih banyak sirtuin 3. Sirtuin 3 merupakan sebuah protein yang diduga berfungsi untuk menghasilkan tenaga dan melindungi tikus tersebut.
Akan tetapi, setelah tikus mengalami kurang tidur selama beberapa hari (seperti para pekerja yang memiliki jadwal kerja yang berbeda-beda setiap harinya), produksi protein ini pun akan berkurang dan sel-sel otak akan mulai mengalami kematian dalam waktu yang lebih cepat.
Penelitian ini masih merupakan penelitian tahap awal, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia, yaitu pada orang-orang yang bekerja selama 24 jam sehingga memiliki waktu tidur yang berbeda-beda setiap harinya yang telah meninggal, untuk melihat ada tidaknya kerusakan otak yang sama.
Sumber: womenshealthmag