Ada 3 Jenis Ereksi
Terdapat 3 jenis ereksi tergantung pada stimulusnya. Ereksi refleksogenik merupakan jenis ereksi yang terjadi karena adanya kontak langsung. Ereksi psikogenik merupakan ereksi yang terjadi akibat adanya stimulasi audiovisual atau akibat fantasi. Ereksi nocturnal merupakan jenis ereksi yang terjadi di malam hari.
Seks Oral Dapat Membuat Ukuran Penis Lebih Besar Saat Ereksi
Sebuah penelitian menemukan bahwa seorang pria yang mengalami ereksi akibat seks oral memiliki ukuran penis yang lebih besar saat ereksi dibandingkan dengan pria lain yang mengalami ereksi akibat membayangkan sesuatu atau saat masturbasi.
Tidur yang Cukup Juga Mempengaruhi Ereksi Anda
Tidur yang cukup ternyata tidak hanya mempengaruhi gairah seksual seseorang, tetapi juga dapat mempengaruhi ereksi seorang pria.
Ereksi Membutuhkan Privasi
Ereksi ternyata tidak dapat terjadi di semua tempat, tergantung pada bagaimana pria tersebut. Beberapa orang pria dapat mengalami kesulitan mencapai ereksi karena kurangnya privasi, misalnya karena ia tinggal bersama orang tua atau telah memiliki anak.
Masturbasi Mempengaruhi Ukuran Penis Saat Ereksi
Saat seorang pria sudah lama tidak berhubungan seks atau bermasturbasi, maka akan lebih banyak darah yang mengalir ke penis saat penis menerima suatu stimulasi. Hal ini dapat membuat penis Anda menjadi lebih besar saat ereksi.
Berat Badan Juga Berpengaruh
Pria yang mengalami obesitas memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah, yang membuat penis tidak berfungsi secara maksimal. Hal ini dapat mempengaruhi keadaan penis Anda saat ereksi. Oleh karena itu, memiliki berat badan yang ideal juga penting.
Penggunaan Kondom Dapat Mengganggu Ereksi
Sebuah penelitian menemukan bahwa beberapa pria dapat mengalami gangguan ereksi bila ia harus mengenakan kondom. Gangguan ereksi yang dimaksud di sini adalah ia membutuhkan waktu lebih lama dan stimulasi seksual yang lebih banyak untuk membuatnya mencapai ereksi. Hal ini tidak terjadi pada semua pria.
Lama Ereksi Bukanlah Sesuatu yang Dapat Dikendalikan
Berbeda dengan wanita yang dapat mencapai orgasme berkali-kali saat berhubungan seksual, seorang pria tidak dapat melakukan hal yang sama. Mereka bahkan tidak dapat mengendalikan berapa lama ereksi mereka dapat berlangsung.
Sumber: womenshealthmag