Setiap orang yang pernah mengalami cedera kepala mungkin akan mengalami beberapa perubahan dalam reaksi emosionalnya. Perubahan keadaan emosional biasanya lebih sulit dideteksi dibandingkan dengan perubahan lain yang lebih jelas, misalnya kemampuan bergerak dan berbicara.
Di bawah ini Anda dapat melihat apa saja perubahan emosional yang mungkin terjadi paska cedera kepala dan apa saja gejala yang perlu Anda waspadai.
Perubahan Kepribadian
Bagi banyak keluarga penderita, konsekuensi terburuk dari cedera kepala yang dialami oleh keluarganya adalah bahwa penderita mengalami perubahan kepribadian. Hal ini terutama bisa sangat menyulitkan bila penderita memiliki anak karena anaknya mungkin tidak dapat benar-benar mengerti mengapa orang tuanya berubah.
Perubahan Mood
Penderita mungkin dapat mengalami perubahan mood yang sangat cepat atau yang disebut juga dengan emosi labil. Selain itu, penderita mungkin juga dapat menjadi sangat tertekan atau marah oleh sesuatu hal yang sederhana, yang sebelum terjadinya cedera kepala tidak akan membuat mereka merasa stress atau marah.
Selain itu, penderita mungkin akan menunjukkan emosi yang tidak wajar, misalnya tertawa saat mendengar kabar buruk.
Depresi
Merasa depresi dan kehilangan merupakan reaksi yang wajar dialami oleh penderita cedera kepala. Depresi dapat terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian otak yang berfungsi untuk mengatur emosi atau dapat pula disebabkan oleh kecacatan fisik yang diderita oleh penderita, yang membuatnya merasa depresi dan tidak berdaya.
Baca juga: Sakit Kepala Biasa atau Gejala Stoke?
Merasa Cemas
Banyak orang mengalami gangguan cemas paska cedera kepala, yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari dan menghambat proses rehabilitasi yang harus mereka jalani. Mereka mungkin merasa cemas akibat berbagai perubahan yang terjadi pada diri mereka atau akan masa depan mereka.
Merasa Frustasi dan Marah
Banyak penderita cedera kepala merasa frustasi akan kegagalan dan lambatnya proses penyembuhan mereka. Beberapa penderita juga merasa sedih akan kecelakaan yang dialaminya dan beberapa orang lainnya mungkin justru merasa sangat marah, baik pada diri mereka sendiri karena tidak juga sembuh atau pada orang yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Stress Paska Trauma (PTSD)
Beberapa orang penderita dapat mengalami stress paska trauma (PTSD). PTSD merupakan reaksi psikologis berat terhadap suatu kejadian traumatik. Keadaan ini akan membuat penderitanya terus mengulang kejadian traumatik tersebut di dalam pikirannya, membuat penderita berusaha menghindari sesuatu atau seseorang yang mengingatkannya akan kejadian traumatik tersebut, dan berkurangnya respon emosional.
Karena sebagian besar orang yang mengalami cedera kepala berat akan mengalami amnesia (kehilangan ingatan), maka PTSD biasanya lebih sering terjadi pada orang yang mengalami cedera kepala ringan karena mereka biasanya dapat mengingat kejadian traumatik tersebut secara mendetail.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: headway