Hamil bukan berarti Anda harus mengucapkan selama tinggal untuk berhubungan intim dengan suami, Anda masih bisa menikmati sesi-sesi bercinta dengan pasangan Anda pada trimester pertama, kedua bahkan trimester ketiga.
Tapi bagaimana jika Anda mengalami keluarnya darah dari jalan lahir setelah berhubungan seksual? Hal ini bisa saja langsung membuat Anda merasa takut, Anda bisa saja berpikir yang macam-macam. Apakah janin Anda baik-baik saja atau tidak? Berikut adalah ulasan mengenai hal tersebut agar Anda menjadi lebih tahu.
Mengapa Keluar Darah Setelah Melakukan Hubungan Intim Saat Hamil?
Pendarahan setelah berhubungan seks selama masa kehamilan bukanlah hal yang langka. Hal ini bisa sering terjadi selama trimester kedua dan ketiga. Hal ini bisa terjadi karena:
Selama masa kehamilan, suplai darah ke vagina dan leher rahim akan meningkat. Oleh karena itu, peningkatan tekanan selama berhubungan seksual dapat menyebabkan keluarnya bercak atau perdarahan ringan
Selama masa kehamilan, banyak pembuluh darah terbentuk untuk memenuhi peningkatan permintaan oksigen dan nutrisi bagi janin dan ibu. Terlebih kapiler yang terbentuk di daerah vagina dan leher rahim. Kapiler ini sangat halus yang dengan mudah dapat robek selama berhubungan intim
Leher rahim menjadi lembut selama masa kehamilan dan bisa dengan mudah teriritasi. Hal ini dapat mengakibatkan pendarahan, terutama setelah melakukan seks yang kasar yang kuat
Karena peningkatan hormon estrogen, polip serviks umum terjadi dalam proses kehamilan. Keluarnya bercak darah setelah berhubungan intim bisa karena alasan ini Polip Serviks.
Dapatkah Seks Selama Masa Kehamilan Menyebabkan Keguguran?
Sebenarnya kemungkinan mengalami keguguran yang dipicu karena berhubungan intim adalah hal yang jarang. Hal ini karena janin dengan aman ditempatkan di kantung ketuban, diisi dengan cairan ketuban, dan disegel oleh lendir. Cairan ketuban bertindak sebagai bantal dan sok breker.
Namun, jika Anda memiliki riwayat keguguran, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghindari berhubungan intim selama trimester pertama untuk berjaga-jaga.
Bagaimana Cara Menghindari Terjadinya Perdarahan Saat Berhubungan Intim Selama Masa Kehamilan?
Dengan semua kapiler dan leher rahim yang melunak, tidak ada langkah-langkah yang 100 % dapat mencegah terjadinya perdaraha setelah berhubungan seks. Namun, langkah-langkah berikut dapat membantu untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya pendarahan.
Posisi seksual tertentu mampu memicu terjadinya perdarahan atau keluarnya bercak darah. Hindari posisi-posisi yang meningkatkan tekanan pada daerah vagina. Oleh karena itu, Anda dan suami dapat mencoba posisi yang aman seperti spooning, doggy style dimana memberikan sedikit tekanan pada daerah vagina
Pada saat ini ada baiknya Anda dan suami melakukan hubungan intim yang lembut, hindari hubungan intim yang kasar dan kuat. Beberapa wanita juga lebih suka memiliki saat-saat yang nyaman seperti mandi, berpelukan dan berciuman yang membuat Anda merasa dekat dengan pasangtapi tidak menyebabkan tekanan pada rahim. Pastikan Anda berbicara dengan pasangan Anda tentang keinginan Anda
Untuk mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks, lebih baik menggunakan pelumas berbasis air. Hal ini akan mengurangi kemungkinan iritasi leher rahim sehingga, kemungkinan pendarahan juga menurun. Minyak kelapa adalah pelumas alami yang baik, dan bebas dari bahan pengawet apapun sehingga bisa menjadi pilihan yang tepat. Hindari pelumas yang mengandung gliserin, karena dapat menyebabkan luka pada vagina.
Apa Yang Harus Dilakukan Bila Mengalami Perdarahan Paska Berhubungan Intim?
Meski bukan tanda bahaya, ada baiknya Anda tetap melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan yang merawat Anda untuk menjaga keamanan
Anda harus segera ke dokter apabila:
Kapan Hubungan Intim Saat Kehamilan Benar-benar Dilarang?
Jika Anda mengalami inkompetensi serviks, suatu kondisi di mana leher rahim tidak tertutup sepenuhnya, karena berisiko mengalami persalinan prematur dan keguguran. Hubungan intim harus benar-benar dihindari selama masa kehamilan
Dimana sebagian atau seluruh plasenta menutupi leher rahim, kemungkinan keguguran sangat tinggi jika Anda mencoba melakukan hubungan intim meski melakukan hubungan intim dengan posisi aman. Oleh karena itu, hindari melakukan hubungan intim jika Anda mengalami kondisi ini
Membawa lebih dari satu bayi itu sendiri menempatkan Anda dalam kategori risiko tinggi kehamilan. Hindari melakukan hubungan intim, karena Anda lebih rentan mengalami keguguran.
Penjelasan diatas adalah penjelasan mengenai perdarahan paska melakukan hubungan intim selama masa kehamilan, ada baiknya Anda memang bertanya kepada dokter spesialis kandungan yang merawat Anda kapankah waktu yang tepat untuk berhubungan intim karena beliau lebih mengetahui kondisi kesehatan Anda dan janin.
Baca juga: Makan Yogurt Saat Hamil?
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter Kami di fitur Tanya dokter sekarang
Sumber: beingtheparent