Guys…! Pernah merasakan tidak ketika kita sedang enak berbincang eh..tiba-tiba ada bau mulut tidak sedap dari lawan bicara kita, apalagi ketika kita sedang kencan dengan pasangan kita, duh…malu-maluin dan bikin gak betah. Mungkin kita sudah coba sikat gigi atau kumur dengan penyegar mulut, tapi tidak mempan. Lalu apa sebenarnya penyebab dari bau mulut yang membandel ini yah. Mari kita bahas bersama.
Bau mulut, secara medis dikenal sebagai halitosis, adalah masalah umum. Bau mulut biasanya sederhana dan dapat dicegah. Faktor-faktor diet serta penggunaan tembakau dan alkohol semuanya dapat menjadi faktor penyebab bau mulut. Kebersihan mulut yang buruk, mulut kering, penyakit gusi, kerusakan gigi, atau infeksi mulut juga bisa menjadi penyebab halitosis. Infeksi pada paru-paru, sinus, atau saluran udara juga dapat menyebabkan bau mulut karena adanya sekresi hidung yang dapat mengalir ke mulut. Tetes postnasal kronis, misalnya seperti yang terjadi pada infeksi sinus, dapat menjadi penyebab bau mulut. Batuk berdahak dari infeksi paru-paru juga dapat menyebabkan bau mulut.
Halitosis (bau mulut kronis) sebagian besar disebabkan oleh bakteri penghasil sulfur yang biasanya hidup di permukaan lidah dan di tenggorokan. Kadang-kadang, bakteri ini mulai memecah protein pada tingkat yang sangat tinggi dan senyawa sulfur volatil (VSC) yang dilepaskan dari bagian belakang lidah dan tenggorokan. Halitosis tidak menular. Sekitar 2,4% dari populasi orang dewasa menderita bau mulut.
Kondisi kronis lainnya: Walaupun halitosis sering dikaitkan dengan sesuatu yang terjadi di mulut kita, halitosis juga dapat menjadi pertanda refluks lambung, diabetes, penyakit hati atau ginjal.
Gejala atau tanda-tanda kita memiliki halitosis dapat meliputi:
Mengalami halitosis dapat berdampak besar pada seseorang. Karena bau mulut, orang lain mungkin mundur atau memalingkan kepala. Ini bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan harga diri.
Jika kita mengalami Halitosis (bau mulut), disarankan segera pergi ke dokter gigi dan biasanya dokter akan mendiagnosa halitosis dengan alat detektor canggih yang dapat menilai bau dengan lebih tepat. Seperti:
Dengan hal ini dokter gigi kemudian akan dapat mengidentifikasi kemungkinan penyebab bau mulut.
Kita bisa melakukan perawatan di rumah jika kita mengalami Halitosis, Seperti:
Untuk mengurangi bau mulut, hindarilah gigi berlubang dan risiko penyakit gusi, secara konsisten lakukan kebersihan mulut yang baik dan rutin. Perawatan lebih lanjut untuk bau mulut dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Jika bau mulut kita diduga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, dokter gigi kita kemungkinan akan merujuk kita ke penyedia layanan kesehatan utama kita. so apapun masalah mulut kita, terutama jika kita mengalami bau mulut yang sangat mengganggu, segera hubungi dokter gigi kita yah. Salam sehat!!!
Sumber : www.medicalnewstoday.com, www.webmd.com, www.healthline.com, www.mayoclinic.org, www.mouthhealthy.org