Anda tentunya telah mendengar banyaknya bayi lahir dengan berat badan 7-8 kg. hal ini dapat terjadi akibat kombinasi dari beberapa hal, seperti obesitas, faktor genetika, dan diabetes gestasional (ibu hamil menderita diabetes selama kehamilan berlangsung). Terjadinya diabetes selama hamil disebabkan oleh perubahan kadar hormonal yang membuat seorang wanita hamil menjadi kurang responsif terhadap insulin.
Wanita yang mengalami diabetes gestasional cenderung lebih sering melahirkan bayi "besar" atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama makrosomia. Makrosomia merupakan suatu keadaan di mana bayi baru lahir memiliki berat lebih dari 4.5 kg.
Walaupun terdengar menakutkan bagi para wanita untuk melahirkan bayi yang sangat besar, akan tetapi bayi-bayi besar ini biasanya memiliki keadaan kesehatan yang sama dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal. Sayangnya, hingga saat ini para dokter spesialis kandungan hanya dapat mengetahui perkiraan berat badan bayi yang akan dilahirkan melalui pemeriksaan USG perut, dengan hasil yang tidak terlalu akurat. Dengan mengetahui perkiraan berat badan bayi yang akan dilahirkan oleh seorang wanita, maka para dokter ini pun dapat menentukan proses persalinan mana yang lebih baik bagi wanita tersebut, apakah persalinan normal (persalinan melalui vagina) masih dapat dilakukan atau persalinan sebaiknya dilakukan melalui proses operasi C-section.
Salah satu resiko dari melakukan persalinan normal pada bayi besar adalah bayi dapat mengalami distosia bahu, yaitu suatu keadaan di mana kepala bayi dapat keluar melalui vagina, tetapi bahunya tidak. Walaupun para dokter spesialis kandungan tetap dapat membantu bayi keluar pada akhirnya, akan tetapi proses ini dapat menyebabkan kerusakan pada saraf bahu atau lengan bayi.
Resiko lainnya dari melahirkan bayi dengan berat badan berlebihan adalah robeknya vagina atau bahkan rektum (suatu bagian usus besar) selama proses persalinan berlangsung, yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan dan lamanya masa penyembuhan setelah proses persalinan selesai. Komplikasi lainnya yang dapat terjadi walaupun jarang adalah bayi "tersangkut" dan mengalami kekurangan oksigen. Untuk mengatasi keadaan ini, dokter dapat mencoba mendorong bayi kembali masuk ke dalam rahim dan melakukan tindakan pembedahan C-section darurat.
Setelah proses persalinan selesai, komplikasi paska persalinan pun jarang terjadi dan jikalau Anda mengalami robekan vagina atau rektum, Anda dapat sembuh dalam waktu beberapa minggu. Akan tetapi, pada beberapa keadaan, otot rahim Anda mungkin tidak berkontraksi sebagaimana mestinya sehingga Anda pun dapat mengalami perdarahan dalam waktu 24 jam setelah proses persalinan selesai.
Bagaimana keadaan vagina Anda? Pada sebagian besar wanita, vagina akan kembali normal dalam waktu 6 minggu, yang merupakan hal yang normal terjadi pada setiap wanita hamil, berapa pun berat badan bayi yang dilahirkannya.
Akan tetapi apakah vagina terasa lebih "longgar"? Hal ini sebenarnya tergantung dari berbagai hal dan dari masing-masing pasangan. Jika Anda mengalami komplikasi selama proses persalinan berlangsung, maka lama penyembuhan pun dapat bervariasi.
Sumber: womenshealthmag