Sebuah penelitian baru mengenai artritis rheumatoid menemukan sebuah hal mengejutkan. Pada penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa gen anak, termasuk gen yang diperolehnya dari sang ayah, mungkin dapat mempengaruhi resiko sang ibu untuk menderita artritis reumatoid. Para peneliti menemukan bahwa sel-sel janin yang mungkin membawa gen-gen tertentu dapat meningkatkan resiko terjadinya artritis reumatoid pada sang ibu setelah ia melahirkan.
Artritis reumatoid merupakan suatu penyakit autoimun yang menyebabkan terjadinya proses peradangan pada persendian penderita.
Para ahli telah lama mengetahui bahwa wanita memang memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita artritis reumatoid dibandingkan dengan pria. Hasil penelitian ini mungkin dapat menambahkan lagi penyebab mengapa wanita memiliki resiko menderita artritis reumatoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria.
Mengapa Kehamilan Dapat Meningkatkan Resiko Terjadinya Artritis Reumatoid?
Selama kehamilan, Anda dapat menemukan sejumlah kecil sel-sel janin di dalam aliran darah ibu. Pada beberapa wanita, keadaan ini dapat berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada wanita yang menderita artritis reumatoid dibandingkan dengan wanita yang tidak menderita artritis reumatoid. Dengan demikian, para peneliti pun menduga hal ini juga merupakan salah satu faktor resiko terjadinya artritis reumatoid.
Para ahli menduga terjadinya artritis reumatoid mungkin berhubungan dengan gen human leukocyte antigen (HLA), yang berfungsi untuk mengatur sistem imunitas.
Pada penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa memiliki anak dengan gen HLA tertentu (gen yang diwariskan dari sang ayah) dapat meningkatkan resiko terjadinya artritis reumatoid pada sang ibu.
Para peneliti menemukan bahwa berbagai jenis protein yang terdapat di dalam gen ini dapat menstimulasi suatu reaksi sistem imunitas di dalam tubuh ibu, yang membuat sistem kekebalan tubuh sang ibu justru menyerang protein yang dihasilkan oleh janin ini karena dianggap sebagai suatu ancaman. Karena sel-sel janin dapat bertahan hidup di dalam tubuh sang ibu selama berpuluh-puluh tahun, maka proses autoimun pun akan terus berlangsung di dalam tubuh sang ibu walaupun sang bayi telah lahir.
Hingga saat ini, para ahli masih tidak mengetahui apa sebenarnya penyebab pasti dari artritis reumatoid. Berdasarkan hasil penelitian ini, para peneliti berspekulasi bahwa adanya sel-sel janin di dalam tubuh sang ibu merupakan salah satu hal yang berpotensi memicu terjadinya artritis reumatoid.
Karena sistem kekebalan ibu menganggap sel-sel janin sebagai suatu antigen asing, maka hal ini akan memicu terjadinya reaksi antibodi-antigen yang menyebabkan terjadinya peradangan di dalam persendian ibu. Jika proses peradangan ini terus berlangsung, maka ibu pun akan mengalami artritis reumatoid.
Sumber: healthline