Berdasarkan sebuah penelitian, mengkonsumsi terlalu banyak daging merah dapat meningkatkan resiko terjadinya diabetes tipe 2.
Pada penelitian ini, para peneliti menganalisa data dari 3 buah penelitian yang terdiri dari kuesioner mengenai makanan dan data kesehatan dari lebih dari 149.000 orang pria dan wanita di Amerika.
Para peneliti kemudian membandingkan data di antara para peserta penelitian, yaitu para peserta penelitian yang tidak mengubah konsumsi daging merahnya dan para peserta penelitian yang meningkatkan konsumsi daging merahnya sebanyak lebih dari setengah porsi setiap harinya.
Para peneliti menemukan bahwa para peserta penelitian yang mengkonsumsi lebih banyak daging merah ternyata mengalami peningkatan resiko untuk menderita diabetes tipe 2 hingga 48% setelah meningkatkan konsumsi daging merahnya selama lebih dari 4 tahun.
Sebaliknya, para peserta penelitian yang mengurangi konsumsi daging merahnya hingga setidaknya setengah porsi setiap harinya justru mengalami penurunan resiko menderita diabetes tipe 2 hingga 14%.
Pada penelitian ini, para peneliti tidak menyelidiki mengapa banyak mengkonsumsi daging merah dapat meningkatkan resiko terjadinya diabetes. Akan tetapi, para peneliti menduga hal ini mungkin dikarenakan beberapa jenis potongan daging merah mengandung banyak lemak jenuh, yang berdasarkan berbagai penelitian sebelumnya ternyata berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya penyakit jantung dan peningkatan resistensi insulin.
Walaupun demikian, bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh mengkonsumsi lemak jenuh. Sekitar kurang dari 10% konsumsi kalori harian Anda haruslah berasal dari lemak jenuh. Beberapa jenis makanan yang mengandung banyak lemak jenuh adalah susu full cream, keju tinggi lemak, dan berbagai jenis makanan lain yang mengandung banyak mentega.
Hal ini bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh mengkonsumsi daging merah, Anda hanya perlu memilih bagian daging yang tidak mengandung terlalu banyak lemak seperti sirloin atau tenderloin.
Sumber: womenshealthmag