Saat Anda atau ingin istri Anda hamil, maka diperlukan beberapa hal yang dapat membuat Anda dan pasangan mencapai hal tersebut. Yaitu mulai dari kesuburan masing-masing pasangan, waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim yaitu pada masa subur, posisi seks, harus berapa kali melakukan hubungan intim dan masih banyak lagi.
Semua hal tersebut penting untuk memperbesar peluang hamil, dalam artikel ini akan dibahas mengenai harus seberapa sering sih melakukan hubungan intim? Apakah semakin sering semakin cepat hamil atau justru tidak boleh terlalu sering?
Baca juga: Percaya Diri & Seksi Di Atas Ranjang
Berapa Kali Melakukan Hubungan Intim Agar Cepat Hamil?
Apakah melakukan hubungan intim harus setiap hari. Bila Anda ingin melakukannya setiap hari maka hal ini juga tidak menjadi masalah, namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Harus dicatat bahwa sperma berkembang di rahim sampai tiga hari. Jadi berhubungan seks setiap 2-3 hari dapat memastikan bahwa sperma selalu tersedia untuk sel telur yang dilepaskan pada saat ovulasi. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.
Selain itu jumlah sperma menentukan terjadinya kehamilan, apabila sperma yang memiliki jumlah yang cukup dan memiliki kualitas yang baik misal pergerakan dan bentuk anatominya baik akan memperbesar peluang hamil. Sperma berjumlah 20 juta per mililiter dianggap sebagai normal. Untuk mengetahuinya maka Anda bisa melakukan pemeriksaan analisa sperma.
Untuk memperbesar peluang hamil diperlukan jumlah sperma yang cukup jadi bila seorang pria memiliki jumlah sperma yang sedikit maka tidak disarankan untuk sering melakukan hubungan intim. Selain itu bila dilakukan terlalu sering juga akan membuat mudah lelah sehingga hubungan intim yang dilakukan menjadi lebih berkualitas.
Tips Untuk Meningkatkan Kesuburan Pria:
Meski Anda sedang berusaha untuk memiliki momongan, jangan lupakan untuk melakukan hubungan intim dengan lebih santai. Karena ini adalah cara yang baik untuk memperkuat ikatan lebih dan melepaskan rasa tegang.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter Kami di fitur Tanya dokter sekarang
Sumber: beingtheparent