Anda mungkin sudah sering mendengar banyak orang mengatakan bahwa mereka alergi terhadap debu atau makanan tertentu, akan tetapi pernahkah Anda mendengar ada orang yang alergi terhadap sinar matahari?
Reaksi alergi sebenarnya terjadi akibat sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi secara berlebihan (menyerang) terhadap sesuatu hal yang sebenarnya tidak berbahaya. Perlawanan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu alergen (hal yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh) ini akan memicu pelepasan histamin di dalam tubuh. Histamin merupakan suatu zat kimia yang menyebabkan timbulnya berbagai gejala alergi seperti bersin, hidung meler dan timbulnya bercak kemerahan pada kulit.
Untuk alergi terhadap sinar matahari, gejala yang paling sering ditemukan adalah timbulnya bercak kemerahan pada kulit. Bercak kemerahan ini dapat pula disertai dengan kulit bersisik, bercak kehitaman, atau bahkan lepuhan pada kulit. Berbagai gejala ini dapat berlangsung selama beberapa hari.
Gejala biasanya terjadi pada bagian tubuh yang terpapar oleh sinar matahari. Pada kasus yang berat, gejala juga dapat menyebar hingga ke bagian tubuh yang tidak pernah terpapar oleh sinar matahari. Gejala biasanya akan timbul bila penderita terpapar oleh sinar matahari, walaupun hanya sesaat, misalnya hanya selama beberapa detik.
Alergi terhadap sinar matahari ini lebih banyak ditemukan pada wanita dan dapat bersifat diturunkan dalam keluarga (herediter). Alergi terhadap sinar matahari dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Ironisnya, beberapa jenis alergi sinar matahari justru disebabkan oleh penggunaan tabir surya. Hal ini dikarenakan salah satu atau beberapa jenis zat kimia yang terdapat di dalam produk tabir surya tersebut bereaksi terhadap sinar ultraviolet dan kulit Anda. Keadaan ini disebut dengan erupsi fotoalergik. Berbeda dengan jenis alergi sinar matahari lainnya, gejala erupsi fotoalergik biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membaik.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur https://dokter.id/tanya-dokter”> Tanya dokter sekarang .
Sumber: health.howstuffworks