Tahukah Anda bahwa setiap wanita memiliki bau vagina yang berbeda-beda? Bagaimana bau seorang wanita tergantung pada bakteri alami yang terdapat pada vagina, makanan yang dikonsumsi, tingkat kebersihan diri, pilihan pakaian, dan seberapa banyak lendir yang dihasilkan oleh kelenjar di vagina Anda.
Mengetahui bagaimana bau vagina Anda memiliki keuntungannya tersendiri. Dengan mengetahui hal ini, maka Anda pun dapat langsung mengetahui bila ada yang salah pada vagina Anda. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa hal yang dapat menyebabkan bau vagina Anda mengalami perubahan.
Vaginosis Bakterial
Vaginosis bakterial merupakan penyebab tersering dari bau tidak sedap pada vagina. Vaginosis bakterial sendiri disebabkan oleh bakteri normal pada vagina yang bertumbuh secara berlebihan.
Menurut seorang ahli, sebagian besar wanita yang berada pada usia produktif pasti pernah mengalami vaginosis bakterial, setidaknya satu kali. Hingga saat ini para ahli masih belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan bakteri normal vagina tumbuh secara berlebihan, akan tetapi seks tanpa pelindung dan sering melakukan vaginal douching diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya vaginosis bakterial.
Vaginosis bakterial biasanya akan membuat vagina berbau amis. Gejala lain yang juga sering ditemukan pada vaginosis bakterial adalah gatal, perih, dan keputihan yang berbau tidak sedap. Bau ini biasanya akan menjadi sangat jelas paska hubungan intim.
Walaupun ada beberapa kasus vaginosis bakterial yang sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, akan tetapi dianjurkan agar setiap wanita yang mengalami vaginosis bakterial untuk segera memeriksakan dirinya ke seorang dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi berat. Terapi yang biasa diberikan adalah pemberian antibiotik.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur juga merupakan salah satu jenis infeksi kemaluan yang sering terjadi. Seperti halnya vaginosis bakterial, infeksi jamur juga akan menyebabkan terjadinya keputihan. Akan tetapi, biasanya tidak menimbulkan bau khusus.
Infeksi jamur terjadi akibat jamur jenis Candida mengalami pertumbuhan yang berlebihan pada kemaluan. Keputihan akibat infeksi jamur biasanya tampak cukup kental seperti keju cottage dan bisa tidak berbau, walaupun kadang-kadang berbau seperti roti atau ragi.
Gejala lain yang sering ditemukan pada infeksi jamur adalah gatal dan kemerahan pada vagina, rasa panas dan nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan intim. Infeksi ini dapat diobati dengan pemberian obat anti jamur. Perlu diingat bahwa infeksi jamur tidak perlu diobati dengan antibiotika.
Penyakit Menular Seksual
Beberapa jenis penyakit menular seksual dapat menyebabkan bau tidak sedap pada vagina, terutama klamidia dan gonorea. Keduanya merupakan jenis penyakit menular seksual yang cukup sering ditemui dan seringkali tidak terdiagnosa karena tidak menimbulkan gejala.
Gejala yang paling sering ditemukan pada klamidia dan gonorea adalah nyeri saat buang air kecil dan keluarnya nanah dari kemaluan, serta timbulnya bau tidak sedap pada vagina.
Selain kedua jenis penyakit di atas, penyakit menular seksual lainnya seperti trikomoniasis juga dapat menyebabkan terjadinya bau tidak sedap dan keputihan yang berwarna kehijauan pada vagina. Dapat juga terjadi nyeri saat buang air kecil. Ketiga penyakit menular seksual ini biasanya diatasi dengan pemberian antibiotika.
Penyakit Radang Panggul
Jika penyakit menular seksual tidak diatasi dengan baik, maka Anda dapat mengalami penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul merupakan infeksi pada organ reproduksi wanita yang merupakan komplikasi dari berbagai penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonorea.
Penyakit radang panggul biasanya juga menimbulkan bau tidak sedap pada vagina. Gejala yang sering ditemukan adalah adanya keputihan yang berbau tidak sedap, nyeri saat berhubungan intim, nyeri perut, dan nyeri panggul.
Penyakit radang panggul biasanya tidak akan terdiagnosa hingga Anda menderita nyeri kronik atau mengalami kesulitan untuk hamil karena biasanya tidak menimbulkan gejala. Pengobatannya adalah pemberian antibiotik. Penyakit ini seringkali menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada organ reproduksi wanita. Beberapa gejala sisa yang dapat terjadi akibat menderita penyakit radang panggul adalah nyeri kronik, kemandulan, atau kehamilan ektopik.
Kebersihan Diri Kurang
Hal lain yang mungkin menyebabkan timbulnya bau tidak sedap pada vagina adalah kurangnya kebersihan diri. Dua hal yang dapat menyebabkan timbulnya bau tidak sedap pada vagina akibat kurangnya kebersihan diri adalah berkeringat dan kurang sering membersihkan daerah kewanitaan Anda.
Kelenjar keringat yang ada di daerah kemaluan dapat menyebabkan daerah di sekitar kemaluan Anda berkeringat. Berkeringat setelah berolahraga atau aktivitas fisik tentu saja dapat menyebabkan timbulnya bau tidak sedap pada vagina. Menjaga kebersihan daerah kewanitaan Anda merupakan hal yang penting untuk mencegah timbulnya bau tidak sedap pada vagina. Mandi secara teratur juga dapat sangat membantu mencegah timbulnya bau tidak sedap pada vagina. Pastikan Anda selalu membersihkan daerah kewanitaan Anda setiap hari.
Gunakanlah sabun yang ringan dan tidak mengandung pewangi untuk mencegah terjadinya iritasi dan infeksi pada kemaluan. Selain itu, pastikan Anda juga selalu membersihkan vagina dari depan ke belakang setelah pergi ke toilet dan selalu gunakan pakaian dalam bersih setiap harinya, bahkan bila Anda tidak mandi.
Satu hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui adalah hindarilah vaginal douching karena bukannya membuat vagina Anda menjadi bersih dan bebas bau, vaginal douching justru akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada kemaluan.
Adanya Benda Asing Pada Vagina
Jika Anda menggunakan tampon saat menstruasi, maka pastikan saja Anda tidak lupa mengeluarkannya. Meninggalkan tampon di dalam vagina dalam waktu yang cukup lama dapat berbahaya, tidak hanya dapat menimbulkan bau tidak sedap pada vagina, adanya tampon di dalam vagina juga dapat meningkatkan resiko terjadinya sindrom syok toksik.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan vagina Anda, pastikan Anda selalu mengganti tampon Anda setiap 8 jam sekali.
Sumber: sheknows