Pengkhianatan tidak hanya dapat membuat Anda merasa sedih dan marah, tetapi juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri Anda dan membuat Anda mengalami depresi. Di bawah ini terdapat beberapa hal yang mungkin dapat membantu Anda sembuh dari luka akibat pengkhianatan tersebut.
Tenangkan Diri
Jangan menangis dan jangan menghindari komunikasi dengan orang lain. Tentu saja Anda mungkin membutuhkan waktu untuk menyendiri dan berduka sebelum kembali melanjutkan hidup Anda. Hal ini dapat membantu Anda menjernihkan pikiran Anda dan membantu menenangkan diri Anda.
Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri merupakan salah satu hal yang paling Anda butuhkan untuk kembali melanjutkan hidup setelah dikhianati. Terus ingatkan diri Anda mengenai betapa istimewanya diri Anda. Fokuskan pikiran dan perhatian Anda pada berbagai hal positif dan pencapaian yang telah Anda peroleh.
Lakukanlah Berbagai Hal yang Anda Sukai
Anda harus mencoba untuk menggantikan kesedihan Anda dengan berbagai perasaan positif. Ciptakanlah suasana positif di sekitar diri Anda untuk menghilangkan berbagai pikiran dan perasaan negatif dengan melakukan berbagai hal yang Anda sukai. Menonton film komedi atau berpergian bersama teman-teman atau keluarga Anda dapat membantu. Hal ini dapat membantu mengalihkan pikiran Anda dari berbagai hal negatif.
Kendalikan Amarah Anda
Kemarahan merupakan salah satu pembunuh kesehatan fisik dan mental Anda. Rasa marah juga dapat mencuri rasa bahagia di dalam diri Anda dan membuat Anda terus berpikir negatif. Menyimpan dendam dan kemarahan hanya akan melukai diri Anda sendiri. Cobalah untuk mengendalikan amarah Anda dan urungkan niat Anda untuk membalas dendam. Hal ini dapat membantu Anda terhindar dari melakukan berbagai hal bodoh yang akan Anda sesali nantinya.
Memaafkan
Memaafkan merupakan bagian penting dari proses pertumbuhan emosi. Langkah sulit ini dapat membantu Anda kembali melanjutkan hidup dan menjauhkan Anda dari rasa benci dan amarah. Memaafkan bukan berarti kalah.
Baca juga: Dikhianati Pasangan, Perlukah Diberi Kesempatan Kedua?