Perilaku kekerasan di antara remaja, baik laki-laki maupun perempuan telah meningkat sekarang ini. Beberapa remaja laki-laki memiliki pengertian yang salah mengenai apa itu kekerasan di dalam suatu hubungan.
Kekerasan dalam suatu hubungan tidaklah selalu berarti kekerasan fisik seperti memukul atau menampar. Banyak hal lainnya yang sebenarnya termasuk dalam tindakan kekerasan.
Baik remaja laki-laki maupun perempuan dapat menjadi korban maupun pelaku tindakan kekerasan ini.
Apa Itu Kekerasan Dalam Suatu Hubungan?
Kekerasan dalam suatu hubungan tidak selalu berupa kekerasan fisik, terutama pada remaja. Beberapa hal yang termasuk dalam tindakan kekerasan adalah:
• Kekerasan emosional, di mana anda atau pasangan anda melakukan sesuatu yang bertujuan untuk menyakiti perasaan pasangan anda
• Kekerasan verbal adalah saat pasangan anda membentak atau mengancam aau menghina anda
• Mengontrol pasangan anda, misalnya menelepon pasangan anda berulang kali untuk menanyakan di mana ia berada, mengatur dengan siapa pasangan anda boleh berteman, membaca sms atau memeriksan telepon genggam pasangan anda tanpa ijin
• Memaksa seseorang atau pasangan anda untuk berhubungan seksual di luar kemauannya
Para remaja mungkin melakukan berbagai tindakan kekerasan karena berbagai alasan. Beberapa remaja tumbuh dalam lingkungan dan budaya yang beranggapan bahwa pria harus kuat, yang seringkali disalahartikan oleh banyak laki-laki dan membuat mereka berpikir bahwa mereka harus mengendalikan segala sesuatu dan bersikap agresif bila diperlukan.
Rasa cemburu seringkali menjadi awal dimulainya tindakan kekerasan, terutama kekerasan fisik.