01 Nov 2016 08:00 WIB
5 Penyebab Mengapa Seorang Wanita Menggugat Cerai Suaminya…
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa wanita cenderung lebih sering menggugat cerai pasangannya dibandingkan para pria. Ingin tahu apa penyebabnya? Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa alasan langsung dari para wanita mengenai mengapa mereka mengakhiri pernikahannya.
1. Masalah Tidak Juga Bisa Teratasi, Walaupun Telah Mencoba Berbagai Cara
"Aku tahu bahwa pernikahanku tidak lagi dapat diselamatkan saat masalah terus saja bermunculan tidak peduli seberapa banyak kami berusaha meredamnya. Kami telah mencoba melakukan konseling; bersama dan terpisah; berkencan, berpergian bersama anak atau hanya berduaan, berbicara dan membuat jurnal, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Yang ada hanya banyak sekali rasa sakit hati dan perasaan bersalah, bahkan anak-anak kami pun akhirnya menyadari apa yang terjadi, walaupun kami telah berusaha untuk menyembunyikannya. Pernikahan kami perlahan membusk dari dalam, dan anak-anak kami terpaksa melihat kehancurannya. Untungnya, setelah banyak berusaha dan sakit hati, kami akhirnya berhasil mengesampingkan perasaan pribadi kami dan mulai bekerja sama dengan baik sebagai orang tua di sebagian besar kesempatan. Sekarang ini, anak-anak kami dapat melihat kami berdua hampir setiap hari dan mereka juga dapat melihat kedua orang tua yang bahagia yagn berusaha bekerja sama demi kepentingan mereka." --- Kasey Ferris
2. Tidak Dapat Menjadi Diri Sendiri di Depan Pasangannya
"Sebenarnya tidak ada momen khusus yang dapat kupikirkan yang membuatku ingin meninggalkan pernikahanku. Akhir pernikahanku datang secara perlahan padaku, seiring dengan pertengkaran dan ketidakbahagiaan yang menumpuk selama bertahun-tahun, hingga akhirnya Aku tersadar bahwa setiap kali Aku menjadi diriku sendiri, maka kami pun bertengkar. Aku ingin memiliki kebebasan untuk menjadi diriku sendiri tanpa perlu merasa bahwa kepribadiankulah yang menjadi penyebab hancurnya pernikahan kami. Setelah Aku mengetahui bahwa hal ini merupakan penyebab dari sebagian besar pertengkaran kami, Aku tahu Aku tidak bisa lagi melanjutkan pernikahan kami karena Aku tidak lagi ingin atau dapat berhenti mengejar impian dan keinginanku." --- Danielle Porter
Baca juga: Ini Dia Tanda Berakhirnya Pernikahan Anda!
3. Kehidupan Pernikahannya Tidak Lagi Sehat atau Produktif
"Momenku datang saat Aku akhirnya dapat menerima kenyataan bahwa semua kebohongan dan rasa sakit hati merupakan tanda jelas dari tidak sehatnya hubungan asmara yang kujalani bersama dengan suamiku. Momen ini datang pada hari ulang tahunku setelah Aku merayakan ulang tahunku bersama dengan sejumlah teman dan Aku menemukan bahwa suamiku kembali berselingkuh. Pada saat itulah air mata sakit hatiku akhirnya berubah menjadi air mata kedamaian. Untuk pertama kalinya, Aku tahu bahwa Aku boleh mengakhiri pernikahanku. Keputusanku ini bukanlah didasarkan pada rasa marah atau benci. Bukan juga berdasarkan pada apa yang sudah diperbuatnya terhadapku, tetapi karena ia akhirnya menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya di hadapanku, dan Aku tahu bahwa suamiku tidak lagi berpengaruh baik bagi hidupku. Aku akhirnya memilih untuk menerima kenyataan dan menemukan kedamaian di dalam hatiku karena Aku tahu bahwa Aku telah mencoba semua yang bisa kulakukan untuk mempertahankan pernikahanku selama bertahun-tahun. Aku tidak pernah berkeinginan untuk berpikir mengenai "bagaimana jika" dan Aku bersyukur karena hingga saat ini Aku tidak pernah merasakan penyesalan." --- Rachel Scott
4. Tidak Ada Lagi Rasa Cinta
"Aku sudah merasa sangat jengkel dengan semua perilaku tidak menghormati yang ia lakukan, akan tetapi ternyata bukan perilakunya tersebut yang membuatku mengambil keputusan akhir. Justru sikapkulah yang membuatku menyadari bahwa Aku harus mengakhiri pernikahanku. Hal ini terjadi pada salah satu dari banyaknya pertengkaran kami, Aku mendengar hinaan dan kejijikan dalam suaraku sendiri, Aku pun tahu bahwa sudah saatnya bagiku untuk pergi. Sebagai pasangan, kami tentu sering bertengkar, pasangan mana yang tidak? Akan tetapi, bahkan pada saat Aku merasa sangat frustasi dan marah, Aku masih dapat mendengar adanya rasa sayang dan cinta dalam suaraku. Jadi, saat Aku tahu tidak ada lagi keduanya dalam suaraku saat kami bertengkar, Aku tahu bahwa Aku sudah tidak dapat kembali lagi padanya." --- Soozi Baggs
5. Tidak Menyukai Kehidupannya Saat Ini
"Setelah 11 tahun menikah, Aku memutuskan untuk pergi saat Aku menyadari bahwa Aku bukan lagi diriku. Pada saat itu, kami tinggi di Eropa dan Aku telah kehilangan jati dirku. Aku menggunakan nama belakang Belanda kepunyaan suamiku. Aku pun berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang sangat berbeda dengan yang kuketahui dan Aku bahkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena Aku tidak bisa berbicara bahasa Belanda dengan lancar dan tidak semua orang di sana dapat berbicara bahasa inggris. Momenku datang tepatnya di tengah malam, saat Aku berbaring tidak bisa tidur di samping suamiku yang sedang mendengkur, seperti yang sering kualami sebelumnya. Aku akhirnya membiarkan kata-kata yang telah kutekan cukup lama untuk timbul ke permukaan: "Aku benci kehidupanku". Ini terjadi 4 tahun yang lalu. Aku telah pindah kembali ke Australia dengan putri-putriku dan mantan suamiku tetap tinggal di Belanda. Kami tetap berkomunikasi setiap malam, ia pun sering datang ke sini atau putri kami yang pergi ke Belanda. Mantan suamiku tetap menjadi teman baikku. Aku hanya tidak mau lagi menjadi istrinya." --- Melanie Sheppard
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: huffingtonpost