09 Dec 2019 18:00 WIB
Gangguan Pada Testis dan Infertilitas
Terdapat dua macam gangguan yang dapat mempengaruhi organ reproduksi eksternal pria, yaitu gangguan pada penis dan gangguan pada buah zakar (testis). Gangguan pada penis dan testis ini dapat mempengaruhi fungsi seksual dan kesuburan pria.
Testis merupakan suatu organ reproduksi pria yang berbentuk oval, kira-kira sebesar olive yang besar. Tiap pria mempunyai dua buah testis yang terletak di dalam kantong zakar (skrotum), yang terletak di bawah penis.
Testis berfungsi untuk membentuk hormon pria yaitu testosteron dan memproduksi sperma. Gangguan pada testis dapat menyebabkan berbagai gangguan mulai dari gangguan keseimbangan hormonal, gangguan seksual, sampai pada infertilitas (kemandulan).
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi fungsi testis adalah trauma atau cedera pada testis, torsio testis, kanker testis, epididimitis, dan hipogonadisme.
Trauma Testis
Karena testis terletak di dalam skrotum yang berada di luar tubuh, testis tidak dilindungi oleh otot maupun tulang. Hal ini membuat testis mudah mengalami trauma, mulai dari terpukul, tertendang, terjepit, atau berbagai trauma lainnya, yang terjadi terutama saat berolahraga.
Trauma pada testis dapat menyebabkan nyeri hebat, memar, dan atau pembengkakan. Pada sebagian besar kasus, testis tidak mengalami kerusakan yang serius. Ruptur testis merupakan salah satu jenis trauma pada testis yang jarang terjadi, di mana testis dipukul atau ditekan dengan keras pada tulang panggul. Hal ini dapat menyebabkan darah merembes masuk ke dalam skrotum. Pada kasus yang berat, mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki testis yang ruptur.
Torsio Testis
Di dalam skrotum, letak testis dipertahankan oleh suatu ligamen, yaitu ligamen spermatika. Kadang-kadang, ligamen ini terpuntir di sekitar testis yang menyebabkan terputusnya aliran darah yang menyuplai testis.
Gejala yang sering ditemukan pada torsio testis adalah nyeri hebat dan mendadak, pembesaran testis yang terkena, testis terasa kenyal dan membengkak. Torsio testis paling sering terjadi pada pria yang berusia di bawah 25 tahun, yang dapat disebabkan oleh cedera pada testis atau akibat suatu aktivitas berat atau bahkan tanpa penyebab yang jelas.
Torsio testis merupakan keadaan yang membutuhkan pertolongan medis segera. Langkah pengobatan yang biasa dilakukan adalah dengan tindakan pembedahan. Testis tetap dapat berfungsi dengan baik bila keadaan ini segera ditangani dengan tepat. Jika testis tidak mendapatkan darah dalam waktu yang cukup lama, maka dapat terjadi kerusakan permanen pada testis dan menyebabkan testis yang rusak harus diangkat.
Kanker Testis
Kanker testis terjadi akibat sel abnormal pada testis membelah dan bertumbuh dengan tidak terkendali. Pada beberapa kasus, tumor jinak pada testis dapat berkembang menjadi keganasan (kanker). Kanker testis dapat mengenai salah satu atau kedua testis dan dapat mengenai pria pada usia berapa pun.
Penyebab pasti kanker testis tidak diketahui, akan tetapi terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko anda terkena kanker testis, yaitu:
Usia. Kanker testis dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada pria berusia 15-40 tahun
Testis undescended, yaitu suatu keadaan di mana testis tidak turun dari dalam perut ke skrotum setelah bayi lahir. Keadaan ini merupakan salah satu faktor resiko terbesar kanker testis
Riwayat keluarga. Bila anda mempunyai keluarga yang menderita kanker testis, maka hal ini dapat meningkatkan resiko anda terkena kanker testis
Ras dan etnis. Resiko kanker testis 5 kali lebih tinggi pada pria kulit putih daripada pria kulit hitam dan 2 kali lipat pada pria Asia-Amerika
Gejala kanker testis yang sering ditemukan adalah:
Adanya benjolan
Pembesaran testis atau bentuk testis tidak beraturan
Rasa tertarik pada kantong zakar
Kantong zakar (skrotum) terasa berat
Rasa nyeri tumpul pada kemaluan atau perut bagian bawah
Nyeri atau tidak nyaman pada testis atau skrotum yang hilang timbul
Kanker testis merupakan salah satu jenis kanker yang jarang terjadi dan biasanya dapat diobati. Tindakan pembedahan merupakan salah satu pengobatan yang umum dilakukan pada kanker testis. Pada tindakan pembedahan, dokter akan mengangkat salah satu atau kedua testis. Pada beberapa kasus, dokter juga akan mengangkat kelenjar getah bening yang terdapat di dalam perut. Pilihan terapi lainnya untuk kanker testis adalah radiasi dan kemoterapi.
Pengangkatan satu testis tidak akan mempengaruhi kemampuan anda dalam berhubungan seksual maupun kesuburan anda. Untuk kepentingan kosmetik telah tersedia testis buatan yang dapat diimplan di dalam skrotum yang terlihat dan terasa seperti testis normal.
Keberhasilan pengobatan kanker testis tergantung pada stadium penyakit saat pertama kali didiagnosa. Jika kanker terdiagnosa sebelum sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening, maka angka keberhasilan pengobatan kanker testis dapat mencapai 98%. Bila sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, maka angka keberhasilan pengobatan kanker testis adalah sekitar 90%.
Dianjurkan agar pria melakukan pemeriksaan testis rutin sendiri sehingga dapat mendeteksi secara dini berbagai perubahan bentuk atau benjolan pada testis. Dengan demikian kanker testis dapat diketahui sedini mungkin dan memperoleh penanganan secepatnya.
Sumber: webmd