Putus cinta dan bercerai merupakan suatu hal yang sangat sulit, terutama bagi seorang wanita. Berdasarkan sebuah survei dari 131.159 orang dewasa di Amerika, para peneliti menemukan bahwa wanita yang pernah bercerai atau putus cinta memiliki keadaan hidup yang lebih buruk dan memiliki kadar stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan pihak lainnya (pria).
Sekitar 56% wanita yang mengalami putus cinta dan 47% wanita yang pernah bercerai mengatakan bahwa mereka mengalami stress setelah mengalami hal tidak menyenangkan tersebut. Dan hanya sekitar 45% pria yang mengalami putus cinta dan 40% pria yang bercerai yang mengalami stress setelah mengalami hal tidak menyenangkan tersebut.
Selain itu, para wanita ini juga lebih sering mengalami ketergantungan obat tidur dibandingkan dengan pria yang mengalami hal yang sama. Sekitar sepertiga orang wanita yang bercerai melaporkan bahwa mereka mulai menggunakan obat penenang setiap harinya dibandingkan dengan hanya seperempat pria yang mengalami hal tersebut.
Mengapa wanita tampaknya lebih sulit menerima perpisahan yang menyakitkan tersebut? Para ahli menduga hal ini mungkin berhubungan dengan faktor keuangan. Hal ini dikarenakan sebagian besar wanita harus menyerahkan karirnya untuk mengurus dan membesarkan anak-anaknya, sehingga mereka mungkin memiliki lebih sedikit uang sejak menikah. Kekurangan dalam hal keuangan ini dapat menambah stress yang mereka alami selain rasa sakit hati yang mereka alami.
Selain itu, sulitnya mencari pekerjaan setelah bercerai juga dapat membuat stress yang dirasakan oleh para wanita ini semakin meningkat.
Hal lainnya yang juga membuat seorang wanita lebih sulit menerima perceraian dibandingkan pria adalah masalah emosi atau perasaan. Sebagian besar pria lebih cepat menikah kembali setelah bercerai, beberapa pria bahkan telah memiliki pasangan lain saat proses perceraian sedang berlangsung. Para wanita yang pernah bercerai biasanya juga masih merasa terkejut saat mendengar bahwa mantan suaminya telah mulai berkencan kembali.
Memiliki dukungan dari orang-orang terdekat dan sahabat-sahabat Anda dapat sangat membantu Anda melalui semua hal di atas. Selain itu, jangan ragu untuk mencari pertolongan dari teman atau keluarga atau tenaga medis professional bila Anda mengalami masalah dalam hubungan Anda dengan pasangan. Hal ini dapat mengurangi rasa kesepian Anda dan membuat Anda lebih mampu menghadapi kemungkinan terburuk.
Sumber: womenshealthmag