Harnaam Kaur, seorang wanita berusia 23 tahun dari Slough, Berkshire, Inggris, menderita suatu penyakit yang dikenal dengan nama sindrom ovarium polikistik, yang membuat ia memiliki janggut seperti halnya pria saat ia berusia 11 tahun.
Pertumbuhan rambut ini dengan cepat menyebar hingga ke payudara dan lengannya. Akibat kondisinya ini, ia pun menjadi bahan ejekan dan sering dibully oleh teman-temannya di sekolah dan di lingkungan sekitarnya. Ia bahkan pernah menerima teror dari banyak orang tak dikenal di internet.
Sindrom ovarium polikistik ini merupakan suatu gangguan yang mengenai indung telur (ovarium) seorang wanita, yang memiliki 3 gejala utama, yaitu adanya kista di dalam kedua ovarium, ovarium tidak melepaskan sel telur secara teratur, dan tingginya kadar hormon androgen (hormon pria) di dalam tubuh penderita.
Selain itu, gangguan ini juga menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan kadar berbagai hormon, termasuk kadar insulin di dalam tubuh. Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat mengatasi gangguan ini, akan tetapi berbagai jenis obat yang tersedia dapat membantu mengatasi gejala seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan dan gangguan kesuburan yang biasanya dialami oleh para penderita.
Sebagian besar wanita yang mengalami gangguan ini dapat hamil, akan tetapi kadangkala membutuhkan suatu tindakan pembedahan yang disebut dengan laparoscopic ovarian drilling. Pada tindakan pembedahan ini, dokter akan menghancurkan jaringan di dalam ovarium yang membuat hormon androgen, termasuk hormon testosteron.
Setelah dibaptis menjadi seorang Sikh, suatu agama yang melarang umatnya untuk menggunting atau mencukur rambut; Kaur pun berhenti mencukur janggutnya tersebut. Ia mengatakan bahwa ia tidak menyesali keputusannya tersebut dan bahagia dengan keadaan dirinya saat ini, karena Tuhanlah yang menciptakan ia sedemikian rupa. Sekarang ini Kaur lebih mencintai apa adanya dirinya, ia bahkan merasa lebih feminim dan lebih seksi.
Saat ia pertama kali mengalami pertumbuhan rambut pada wajah, dada, dan lengannya; ia merasa sangat malu dengan penampilannya tersebut hingga ia pun melakukan waxing 2 kali seminggu, bleaching, dan rajin mencukur janggutnya tersebut. Hal ini semata-mata ia lakukan untuk menghindari ejekan atau bully dari orang lain. Akan tetapi, rambut-rambut ini justru bertambah tebal dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Karena penampilannya yang berbeda dari wanita kebanyakan, Kaur mendapat banyak sekali pelecahan serta bullying. Hal inilah yang membuat Kaur sempat enggan keluar rumah dan bahkan mulai berpikir untuk menyakiti dirinya sendiri bahkan ingin bunuh diri.
Akan tetapi, saat ia berusia 16 tahun, kehidupannya pun berubah sejak ia dibaptis sebagai seorang Sikh. Hal ini berarti ia harus membiarkan janggut, bulu dada, dan bulu tangan terus bertumbuh. Keputusan ini tentu saja menuai kontroversi, terutama dari keluarganya sendiri.
Ia mengatakan bahwa kedua orang tuanya tidak menyetujui keputusannya tersebut. Mereka berpendapat bahwa Kaur tidak akan dapat menjalani sebuah kehidupan yang normal bila ia tetap memelihara janggutnya tersebut. Mereka khawatir bahwa ia mungkin tidak akan dapat menikah dan mendapatkan pekerjaan bila ia tetap mempertahankan janggutnya tersebut. Akan tetapi, Kaur mengatakan bahwa dirinya telah lelah bersembunyi.
Namun demikian, saat ia berusia 17 tahun ia pernah mencukur janggutnya sekali karena pihak keluarga besarnya sangat mendesak dan karena ia sulit mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, sang kakak (laki-laki) yang mengetahui hal ini justru terkejut dengan keputusannya mencukur janggutnya. Sang kakak, Gurdeep Singh, 18 tahun, mengatakan bahwa Kaur sangat cantik dengan janggutnya tersebut.
Hingga saat ini, sang kakak merupakan pendorong terbesar dalam kehidupan Kaur. Sang kakak jugalah yang membuat Kaur mampu menjalani kehidupannya tanpa merasa takut dan malu.
Saat ini, Kaur telah berhasil memperoleh pekerjaan sebagai seorang asisten guru di sebuah sekolah dasar lokal. Hal ini jugalah yang membuat ia menjadi semakin percaya diri. Beberapa orang muridnya bahkan bertanya padanya mengenai janggutnya tersebut dan dengan bercanda ia menjawab bahwa janggutnya merupakan kostum halloween. Bahkan beberapa orang muridnya bertanya di mana mereka dapat membeli janggut yang sama dengan dirinya dan Kaur pun menjawab bahwa mereka dapat membelinya di sebuah toko bernama “Asda”.
Sekarang ini, Kaur telah dapat menerima keadaan dirinya tersebut dan bahkan menertawakan keadaannya itu. Ia telah melalui titik terendah dalam kehidupannya dan memutuskan untuk mulai menjalani kehidupannya.
Kaur kini telah berani menunjukkan dirinya yang unik dengan menggunggah video dirinya di Youtube. Ia mengaku ini merupakan salah satu cara agar para perempuan yang mengalami hal yang serupa dapat melihat kekuatan yang ada pada dirinya. Kaur kini telah ditunjuk sebagai salah satu duta anti bullying terhadap wanita.
Baca Juga: Berbagai Hal yang Perlu Anda Ketahui Seputar Kista Ovarium
Sumber: dailymail