Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan darah dapat memprediksi apakah seseorang beresiko menderita Alzheimer 2-3 tahun kemudian.
Penelitian lainnya menemukan bahwa deteksi dini penyakit Alzheimer dapat dilakukan melalui pemeriksaan lemak anda. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang nantinya akan menderita Alzheimer memiliki kadar lemak tertentu yang lebih rendah (10 jenis) di dalam darahnya daripada orang yang tidak mengalami alzheimer nantinya.
Para ahli menduga bahwa hal ini dapat merupakan tanda awal penghancuran sel saraf di dalam otak. Selain itu, faktor genetika juga mungkin memiliki peran penting dalam proses ini, walaupun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.
Saat ini para ahli masih melakukan penelitian mengenai apakah pemeriksaan darah ini dapat dilakukan sedini mungkin sehingga resiko Alzheimer dapat diketahui dalam waktu 10-20 tahun lebih cepat.
Karena belum ada obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan Alzheimer, maka deteksi dan penanganan sedini mungkin dapat membantu anda mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan buruk ini dan merencanakan masa depan anda serta keluarga anda dengan sebaik-baiknya.
Sumber: theverge